Data Karhutla Monitoring System: Terjadi Peningkatan Titik Panas di 10 Provinsi
Indonesia update | 22 September 2021, 16:42 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Terjadi peningkatan hot spot atau titik panas di sejumlah daerah di Indonesia pada periode 16 hingga 22 September 2021.
Berdasarkan data hot spot mingguan SiPongi Karhutla Monitoring Sistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dilansir dari laman resminya, Rabu (22/9/2021), peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Seperti diketahui, SiPongi merupakan aplikasi pendeteksi dini kebakaran hutan.
Jumlah titik panas pada pekan ini berjumlah sebanyak 152 atau meningkat 140 titik jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya yang hanya 12 titik.
Selanjutnya, titik panas di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) juga mengalami peningkatan, yakni sebanyak 21 titik panas pada pekan ini, atau meningkat 12 titik jika dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya 9 titik.
Baca Juga: Kebakaran Lahan di NTT Capai 165 Titik Panas, Stasiun Meteorologi: Ada Praktik Pembakaran Ladang
Peningkatan juga terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada periode ini, jumlah titik panas yang terdeteksi sebanyak 6 titik, atau meningkat 4 titik jika dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya 2 titik.
Peningkatan jumlah titik panas juga terjadi di Provinsi Lampung dan Maluku, masing-masing meningkat 3 titik, dari nol pada pekan lalu menjadi 3 titik pada pekan ini.
Di Provinsi Bangka Belitung terjadi peningkatan 2 titik panas, dari 1 titik pada pekan lalu menjadi 3 titik pada periode ini.
Selanjutnya, di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terjadi kenaikan 2 titik panas, dari nol pada pekan lalu menjadi 2 titik pada pekan ini.
Baca Juga: Tercatat Ada 320 Titik Panas di Kalbar, BMKG Supadio Imbau Masyarakat Waspada Karhutla
Jumlah penigkatan titik panas yang sama terjadi di Provinsi Jawa Timur (Jatim), dari nol titik panas pada pekan lalu, menjadi 2 titik panas pada pekan ini.
Sementara, di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), terjadi peningkatan 1 titik panas, dari 2 titik pada pekan lalu menjadi 3 titik pada pekan ini.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta juga terjadi peningkatan 1 titik panas, dari nol pada pekan lalu menjadi 1 titik panas pada pekan ini.
Selain peningkatan jumlah titik panas di 10 provinsi tersebut, terjadi penurunan jumlah titik panas di satu provinsi lain, yakni di Jawa Tengah (Jateng), dari 3 titik pada pekan lalu, menjadi 1 titik pada pekan ini.
Sedangkan di provinsi lain yang terdapat titik panas, tidak ada peningkatan maupun penurunan jumlah, yakni di Kalimantan Timur (Kaltim) sebanyak 3 titik, dan di Papua sebanyak 1 titik.
Di provinsi lain tidak ditemukan titik panas. Data lengkap titik panas dapat dilihat di sini.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari
Sumber : sipongi.menlhk.go.id