Emban Tugas Berat dan Mulia, Menkes Minta Semua Pihak Jaga Keamanan-Kenyamanan Kerja Nakes
Peristiwa | 21 September 2021, 18:16 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin minta semua pihak menjaga keamanan dan kenyaman kerja tenaga kesehatan (nakes).
Imbauan Menkes tersebut menyusul peristiwa kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang menewaskan satu nakes yang bertugas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Budi menegaskan, tenaga kesehatan memiliki tugas mulia untuk mengabdi di seluruh pelosok Indonesia terutama untuk berperang melawan Pandemi Covid-19 yang telah membunuh lebih dari 4 juta manusia di seluruh dunia.
“Saya sangat berharap kita semua dapat menjaga keamanan dan kenyamanan kerja seluruh tenaga kesehatan karena tugas mereka yang berat dan mulia di seluruh pelosok Indonesia,” kata Budi dalam konferensi pers perpanjangan PPKM, Senin (20/9/2021).
Baca Juga: Lagi, KKB Serang Aparat Saat Pemindahan Jenazah Nakes Gabriela Melani di Distrik Kiwirok
Pada kesempatan sama, Budi mengucapkan duka mendalam serta menyesalkan peristiwa kekerasan oleh KKB) di Papua yang telah menggugurkan satu tenaga medis yang tengah bertugas di sana.
“Pemerintah khususnya Kemenkes mengucapkan duka cita yang mendalam. Kami sangat menyesalkan peristiwa kekerasan oleh KKB di Papua, sehingga mengakibatkan salah satu tenaga medis kami Gabriela Meilan gugur dalam melaksanakan tugas mulianya,” kata Budi.
Seperti diwartakan sebelumnya, Gabriela adalah nakes yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Selain Gariela, ada satu tenaga medis lainnya yang juga merupakan korban kekerasan oleh KKB, yakni Kristina Sampe yang berhasil diselamatkan oleh aparat.
Gabriela dan Kristina sempat dinyatakan hilang pada hari Senin (13/9) pasca penyerangan oleh KKB di di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Kemudian, pada Rabu (15/9) pukul 15.30 WIT, personel gabungan TNI-Polri berhasil menemukan kedua nakes itu.
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Menyesalkan Peristiwa Kekerasan KKB hingga Tewaskan Nakes di Papua
Sebelumnya, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Papua, dr Donald Aronggear menyebut sembilan tenaga kesehatan (nakes) korban kekerasan di Puskesmas Kiwirok, Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, menjalani pemulihan trauma dan pengobatan.
"Sudah dievakuasi ke Jayapura dan semuanya saat ini sedang dalam penanganan medis dan psikis untuk trauma yang dialami," katanya melalui pernyataan tertulis, Minggu (19/9/2021).
Kesembilan nakes tersebut di antaranya: Restu Pamanggi, Marselinus Ola Attanila, Manuel Abi, Martinus Deni Satya, Lukas Luji, Patra, Siti Khodijah, Katrianti Tandila, dan Christina Sampetonapa.
Mereka semua bertugas di Puskesmas Distrik Kiwirok.
"Kondisi Restu Pamanggi yang mengalami fraktur di bagian tangan sudah dioperasi dan sedang dalam proses pemulihan secara medis seraya menjalani pemeriksaan psikis untuk pemulihan secara mental," katanya.
Sedangkan, jenazah suster Gabriela Meilani yang wafat dalam peristiwa penyerangan tersebut, kata Donald, sudah dievakuasi dari jurang dan ditempatkan di lokasi perlindungan terdekat di Kiwirok.
Dalam keterangannya, Donald mengatakan, seluruh pelayanan kesehatan di wilayah Kiwirok, Oksibil, dan Pegunungan Bintang semapat dihentikan sementara karena situasi yang belum sepenuhnya terkendali.
"Pelayanan kesehatan dihentikan seraya menunggu jaminan keamanan dari pemerintah untuk para tenaga kesehatan yang bertugas," kata dia.
IDI Papua, telah mengirimkan surat pada Gubernur Papua untuk meminta jaminan keamanan dari pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat, namun hingga saat ini belum mendapat tanggapan.
“Kami meminta pada seluruh pihak untuk memberikan privasi bagi para tenaga kesehatan yang menjadi korban penyerangan tersebut karena masih mengalami trauma,” katanya.
IDI Papua juga menyampaikan terima kasih atas bantuan dan kerja sama dari TNI-Polri di Papua yang telah membantu mengevakuasi hingga menyediakan fasilitas transportasi bagi para korban.
“Kami berharap agar segera ada jawaban dari pemerintah provinsi dan pusat untuk penanganan masalah ini, supaya aktivitas melayani masyarakat terutama di wilayah pedalaman bisa segera dilanjutkan dan masyarakat yang membutuhkan penanganan kesehatan segera bisa ditangani,” kata Donald Aronggear.
Baca Juga: Helikopter Terlambat, Evakuasi Jenazah Nakes Ditunda
Penulis : Hedi Basri Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV