Bareskrim Polri Periksa Irjen Napoleon Bonaparte Hari Ini
Berita utama | 21 September 2021, 10:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri jadwalkan periksa Irjen Napoleon Bonaparte hari ini, Selasa (21/9/2021). Irjen Napoleon Bonaparte diperiksa terkait penganiayaan yang dilakukannya terhadap Muhammad Kosman alias Muhammad Kece, tersangka penista agama.
Hal tersebut disampaikan Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi dalam keterangannya, Senin (20/9/2021).
“Pemeriksaan NB (Napoleon Bonaparte) dijadwalkan besok (Selasa, 21 September 2021),” kata Brigjen Pol Andi Rian Djajadi.
Sementara itu dalam persoalan ini, Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo mengatakan Divisi Propam Polri telah memeriksa petugas Rutan Bareskrim Polri yang diduga lalai menjalankan tugas. Sehingga mengakibatkan terjadinya tindak penganiayaan yang dilakukan Napoleon Bonaparte terhadap M Kece.
Baca Juga: Mabes Polri: Ada Peran Ketua RT di Balik Penganiayaan Muhammad Kece oleh Irjen Napoleon
“Prompam juga telah memeriksa petugas jaga tahanan yang diduga tidak melaksanakan tugas dengan baik, sehingga terjadi penganiayaan di dalam sel tahanan,” ujar Irjen Pol Ferdy Sambo.
Sebelumnya kuasa hukum Napoleon Bonaparte, Ahmad Yani mengatakan kemarahan kliennya terhadap Muhammad Kece merupakan sinyal kepada pemangku kekuasaan.
Lantaran hingga kini pemerintah belum juga menghapus semua konten di media sosial yang membahayakan persatuan, kesatuan, dan kerukunan umat beragama di Indonesia.
“Makanya apa yang disampaikan Napoleon Bonaparte ini memberikan isyarat, sinyal sesungguhnya kepada kekuasan, pemangku amanah, seperti itu,” ucap Ahmad Yani.
Dalam keterangannya Ahmad Yani menyadari tindakan main hakim sendiri yang dilakukan oleh kliennya tidak dibenarkan.
Tapi dalam kacamatanya, Ahmad Yani menuturkan perbuatan yang dilakukan Napoleon terjadi karena hukum tidak berjalan sebagaimana semestinya.
Baca Juga: Kuasa Hukum: Apa yang Disampaikan Irjen Napoleon Bonaparte Sinyal kepada Kekuasaan
“Maka dia mencari, orang mencari keadilan itu bisa mencari saluran-salurannya sendiri, seperti itu. Itu yang tidak kita inginkan,” ujarnya.
Bicara soal keyakinan, Ahmad Yani menuturkan keresahan terhadap Muhammad Kece, tersangka penista agama bukan hanya terjadi di luar tahanan. Di dalam tahanan, kata Ahmad Yani, juga ada kemarahan atas perlakuan Muhammad Kece.
“Informasi Muhammad Kece mau masuk Bareskrim ini sudah diketahui juga oleh tahanan di sana. Memang kemarahan itu tidak hanya masyarakat yang ada di luar, kemarahan itu juga masyarakat yang di dalam,” kata Ahmad Yani.
Seperti diberitakan Irjen Napoleon Bonaparte telah melakukan kekerasan terhadap Muhammad Kece. Tak hanya itu, Irjen Napoleon juga melumuri Muhammad Kece dengan kotoran manusia.
Baca Juga: Penjaga Rutan Takut pada Irjen Napoleon, Polri: Masih Seperti Atasan
Apa yang dilakukan terhadap Muhammad Kece, sudah diakui oleh Irjen Napoleon Bonaparte dengan menyatakan siap menerima risiko atas perbuatannya.
Dalam surat terbukanya, Napoleon mengatakan sangat menyayangkan bahwa sampai saat ini pemerintah belum juga menghapus semua konten di media yang telah dibuat dan dipublikasikan oleh manusia-manusia tak beradab.
“Akhirnya, saya akan mempertanggungjawabkan semua tindakan saya terhadap Kace, apapun risikonya,” kata Napoleon Bonaparte.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV