> >

Hingga September 2021, Setiap Bulan Terjadi Kecelakaan Laut di Indonesia

Peristiwa | 20 September 2021, 16:31 WIB
Kapal Pengayoman IV milik Kemenkumham tenggelam di Perairan Nusakambangan, Jumat (17/9/2021) (Sumber: Kompastv/Ant)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Hingga bulan September 2021, hampir setiap bulan terjadi kecelakaan laut, mulai dari kapal nelayan hingga kapal selam KRI Nanggala 402.

Setidaknya terjadi 15 kecelakaan laut di Indonesia sepanjang periode tahun 2021, yang paling akhir adalah tenggelamnya Kapal KLM Tirta Mulia GT 142 di perairan Batu Ampar, Kota Batam akibat kebocoran pada Minggu (19/9/2021).

Berikut 14 kecelakaan laut lain yang terjadi di Indonesia sejak Januari 2021:

1.  Kapal TK Makmur Abadi V Tenggelam

Kapal TK Makmur Abadi V tenggeam di alur pelayaran barat Surabaya, Jawa Timur pada  Sabtu (23/1/2021), pukul 03.30 WIB.

Dalam kecelakaan itu, sebanyak 5 anak buah kapal (ABK) selamat. Namun, 5 orang ABK lainnya hilang.

Melansir Kompas.com, kecelakaan terjadi antara Kapal Motor (KM) Tanto Bersinar dengan Tug Boat (TB) Mitra Jaya XIX yang sedang menggandeng kapal tongkang (TK) Makmur Abadi V.

TB Mitra Jaya XIX yang menggandeng TK Makmur Abadi V bertolak dari Pelabuhan Sungai Puting, Kalimantan Selatan, sejak 11 Januari 2021.

Kapal membawa muatan batu bara menuju Pelabuhan Gresik. Kemudian, saat berada di bouy 3 alur pelayaran barat Surabaya, kapal tersebut ditabrak dari arah depan oleh KM Tanto Bersinar

TK Makmur Abadi V mengalami robek di bagian lambung kiri.

Baca Juga: Kapal Terbalik di China, Sepuluh Orang Tewas

2. Kapal Nelayan Mempawah Tergulung Ombak 

Satu unit kapal nelayan tenggelam setelah tergulung ombak di perairan laut Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), pada Sabtu (20/2/2021) malam.

Dalam kecelakaan tersebut seorang nelayan bernama Bachtiar berhasil diselamatkan kapal nelayan pencari cumi, sedangkan satu nelayan lain bernama Abdul Karim (70) hilang saat itu.

Keduanya merupakan warga Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah.

"Di dalam kapal tersebut terdapat 2 orang nelayan. Satu orang berhasil diselamatkan oleh kapal pencari cumi saat sedang melintas dan satu nelayan lainnya sekarang dalam pencarian tim gabungan,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan  (Basarnas) Pontianak Yopi Haryadi melalui keterangan tertulisnya, Minggu (21/2/2021) siang, seperti dilansir Kompas.com.

3. KMP Bili Terbalik di Dermaga Perigi Piai

Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Bili terbalik di Dermaga Perigi Piai, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu (20/2/2021) pukul 14.00 WIB.

Melansir kompas.com, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak, Yopi Haryadi mengaku belum mengetahui penyebab terbaliknya kapal tersebut.

"Kami belum mengetahui pasti penyebabnya. Saat ini, tim gabungan fokus untuk mencari apakah masih terdapat korban yang terjebak di kapal tersebut dan belum sempat menyelamatkan diri," terang Yopi.

Baca Juga: Gunakan Bom Ikan di Perairan Selayar, 2 Kapal Nelayan Diamankan Petugas KKP

4. Kapal Motor Tenggelam di Teluk Jakarta 

Satu unit kapal motor tenggelam di perairan Teluk Jakarta, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Minggu (21/3/2021) siang.  Akibat kejadian tersebut, tiga penumpang meninggal dunia.

Kapal motor tersebut membawa para pemancing yang hendak kembali ke daratan. Tetapi sebelum mencapai pesisir pantai, mesin kapal mati. Padahal saat itu cuaca sedang buruk dengan ombak besar.

5. KM Papua Star tenggelam di Muara Basim

KM Papua Star tenggelam di Muara Basim, Distrik Fayit, Kabupaten Asmat, Papua, Senin (1/3/2021). Kapal itu memuat 7 penumpang.

Laporan tenggelamnya kapal itu diterima personel Pos SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika di Kota Agats, pada pukul 15.40 WIT. 

Melansir Kompas.com, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, George Leo Mercy Randang mengatakan, kapal itu tenggelam pada pukul 10.30 WIT.

"Pukul 15.40 WIT menerima laporan dari anggota Polisi Airud Asmat bahwa pada 1 Maret 2021 pukul 10.30 WIT ada sebuah KM Papua Star POB 7 orang tenggelam di Muara Basim, Asmat," kata George, dalam keterangan tertulisnya, Senin malam.

Saat kejadian, 4 orang dinyatakan selamat, yakni David, Frans, Nabas dan Robi.

6. Kapal selam KRI Nanggala-402 Hilang Kontak

Kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu (22/4/2021). Empat hari setelah hilang kontak, kapal itu dinyatakan tenggelam dan awak kapal yang berjumlah 53 orang dinyatakan gugur.

Melansir Kompas.com, Minggu (25/4/2021), Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudho Margono mengatakan, kapal selam tersebut ditemukan terbelah menjadi tiga bagian.

"Ini terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala, jadi di sana KRI Nanggala terbelah menjadi tiga bagian," kata Yudo dalam konferensi pers secara virtual, Minggu (25/4/2021).

Kondisi kapal terbelah menjadi tiga bagian dan tenggelam di kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut.

7. Kapal Motor (KM) Wicly Jaya Sakti Tenggelam

Kapal Motor (KM) Wicly Jaya Sakti tenggelam di perairan timur Jambi pada Sabtu (22/5/2021).

KM Wicly Jaya Sakti sebelumnya berangkat dari Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, menuju Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Kapal berangkat pada Sabtu (22/5/2021), pukul 05.30 WIB. Namun, kapal pecah setelah diterjang gelombang saat melintasi perairan Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.

8. KMP Yunice Tenggelam di Gilimanuk

Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee tenggelam di perairan kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Bali, pada Selasa (29/6/2021), setelah terseret arus atau ombak laut yang tinggi di perairan dekat Pelabuhan Gilimanuk.

Sebelum kejadian, KMP Yunicee menunggu kesempatan bersandar ke Pelabuhan Gilimanuk. Namun, terseret arus ke arah Selatan karena ombak besar.

Kekuatan mesin kapal tak bisa mengimbangi tingginya gelombang. Kapal pun miring dan akhirnya tenggelam ke sisi kiri dalam waktu yang cukup singkat.

9. Sejumlah Kapal Nelayan Tenggelam,  ABK Hilang 

Sebanyak 14 kapal nelayan tenggelam dan 136 anak buah kapal (ABK) hilang di perairan Kalimantan Barat (Kalbar), setelah dihantam badai.

Melansir Kompas,com, Jumat (16/7/2021), Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak Eryk Subarianto, menjelaskan, ada 14 kapal yang dilaporkan hilang dalam waktu bersamaan akibat cuaca ekstrem.

Kapal-kapal tersebut tenggelam di sejumlah lokasi di perairan Kalimantan Barat. Di antaranya perairan Kabupaten Sambas, Kabupaten Kubu Raya dan perairan Muara Jungkat, Kabupaten Mempawah.

10. Kapal Nelayan Tenggelam dekat Gunung Api 

Satu unit kapal nelayan tenggelam akibat gelombang tinggi. Kapal itu sedang digunakan untuk mencari ikan di perairan laut Banda, Maluku Tengah.

Kapal yang membawa 28 orang nelayan itu tenggelam bersama ikan hasil tangkapan nelayan tak jauh dari Pulau Gunung Api, Banda.

Akibat kecelakaan itu, seorang nelayan bernama La Wole dinyatakan meninggal dunia dan satu nelayan bernama Herson La Unga yang juga pemilik kapal dinyatakan hilang,

11. KM Bintang Sonar Tenggelam di Plengkung

Kapal nelayan KM Bintang Sonar dilaporkan tenggelam di perairan Plengkung, Banyuwangi. Kapal ini mengangkut 10 anak buah kapal (ABK).

Melansir Kompas.com, Senin (2/8/2021), Koordinator Pos Basarnas Banyuwangi Wahyu Setya Budi saat dikonfirmasi, mengatakan kapal itu milik warga Kedungrejo, Muncar, bernama Mashudi.

Dari keterangan ABK yang selamat, kapal itu berencana pulang ke Pelabuhan Muncar pada pukul 04.10 WIB. Namun di sekitar Batu Dua, Tanjung Bantengan, kapal dihantam gelombang, hujan, dan angin kencang.

12. KM Sarana Borneo Bocor dan Tenggelam 

Kapal Motor Sarana Borneo mengalami kebocoran dan tenggelam saat berlabuh di Dermaga Metabe, Kecamatan Melano, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat (Kalbar). Kapal ini mengangkut pupuk .

Kepala Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan Pontianak Yopi Haryadi mengatakan, dari empat orang awak kapal tersebut, dua di antaranya ditemukan tewas di dalam kapal, dan dua lainnya selamat.

“Dua orang kru kapal selamat sedangkan dua lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di dalam kapal,” kata Yopi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/8/2021) sore.

“Informasi yang kami dapat, kapal ini membawa pupuk dan tengah bersandar di Dermaga Metabe,” terang Yopi.

13. Kapal Barang Kayu Tenggelam di Buton 

Sebuah kapal barang yang bertolak dari Kecamatan Batu Atas, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, menuju Sorong, Papua Barat, ditemukan tenggelam di Laut Banda, Senin (13/9/2021). 

Dalam peristiwa itu, dari empat orang anak buah kapal (ABK), dua orang ditemukan tewas, satu orang hilang dan satu orang berhasil ditemukan selamat. 

Kepala Basarnas Kendari, Aris Sofingi, melalui pesan pendeknya, Rabu (15/9/2021) menjelaskan bahwa kapal yang terbuat dari kayu tersebut memuat kopra.

Kapal tersebut berangkat dari Kecamatan Batu Atas menuju Kota Sorong untuk memuat kopra, pada Minggu (5/9/2021). 

Setelah berlayar selama dua hari, tepatnya di perairan bagian timur Kendari atau memasuki Laut Banda, kapal tersebut dihantam gelombang tinggi, Selasa (7/9/2021).

14. Kapal Pengayoman IV Tenggelam di Nusakambangan

Kapal Pengayoman IV tenggelam pada Jumat (17/9/2021) pagi sekitar pukul 09.00, saat hendak menuju Pulau Nusakambangan.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya mengatakan, kapal tersebut berangkat dari Dermaga Wijayapura di Cilacap pukul 08.45 WIB. Kapal hendak menuju Dermaga Sodong, Pulau Nusakambangan.

Saat itu, kapal Pengayoman IV mengangkut dua truk tronton bermuatan batu split. Ketika hendak berangkat, kapal terlihat miring. Di tengah perjalanan, sekitar 1,8 kilometer dari Dermaga Wijayapura, kapal terhantam angin dan arus. Kapal lantas terbalik.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas.com


TERBARU