Korban Tewas ke-49 Kebakaran Lapas Tangerang sempat Dirawat di ICU, Alami Cedera Saluran Napas
Peristiwa | 16 September 2021, 16:34 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Narapidana yang meninggal dunia akibat kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang menjadi 49 orang.
Korban berisial N (34) meninggal saat menjalani perawatan di RSUD Tangerang.
Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi RSUD Kabupaten Tangerang Hilwani menjelaskan, pasien menghembuskan napas terakhir pada 10.25 WIB, Kamis (16/9/2021).
Pasien mengalami trauma inhalasi atau cedera saluran napas yang sering menjadi penyebab kematian korban kebakaran.
Baca Juga: Daftar Nama 39 Korban Meninggal Dunia Kebakaran Lapas Tangerang yang Berhasil Diidentifikasi
Menurut Hilwani, sejak dirawat di RSUD Tangerang, pasien tergolong kritis dan sudah menggunakan alat bantu napas atau ventilator.
Kondisi pasien juga tak kunjung membaik, sehingga dirujuk ke ruang ICU.
"Dikarenakan kondisinya (N) memang masih berat. Kemungkinan karena trauma inhalasi dan infeksi yang berat," ucap Hilwani.
Dengan meninggalnya N, saat ini tersisa dua napi yang dirawat di RS tersebut, yakni Y (33) dan S (35).
Baca Juga: Kasus Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Polisi Sebut Potensi Tersangka Lebih dari Satu Orang
Total ada 49 narapidana yang meninggal akibat kebakaran Lapas Tangerang, Rabu (8/9/2021) dini hari.
Sebanyak 41 napi tewas di tempat dan puluhan warga binaan terluka. Kemudian, delapan napi meninggal saat dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang.
Sebanyak 39 dari 41 jenazah yang meninggal di tempat berhasil diidentifikasi tim DVI Polri. Sementara itu, masih ada dua korban yang belum teridentifikasi.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono mengatakan, dua korban itu sebenarnya sudah berhasil diidentifikasi yakni atas nama Samuel Machado dan Bambang Guntara.
Baca Juga: Daftar Nama 39 Korban Meninggal Dunia Kebakaran Lapas Tangerang yang Berhasil Diidentifikasi
Namun, tim DVI masih memerlukan data tambahan. Sebab, Samuel merupakan warga negara Nigeria.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV