> >

Minta Kepolisian Tak Berlebihan soal Mural, Jokowi: Biasa Aja, Saya sudah Biasa Dihina

Politik | 16 September 2021, 16:24 WIB
Presiden Jokowi saat meresmikan dimulainya pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021) (Sumber: Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta aparat kepolisian tidak berlebihan menanggapi kritik masyarakat terhadap pemerintah yang disampaikan melalui mural.

Mantan Wali Kota Solo itu mengaku sudah sering dihina dan tak mempersoalkan hal tersebut.

“Saya minta agar jangan terlalu berlebihan. Wong saya baca kok isi posternya. Biasa saja. Lebih dari itu saya sudah biasa dihina," kata Jokowi dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/9/2021).

Baca Juga: Gejayan Memanggil Umumkan Pemenang Mural yang Paling Cepat Dihapus Aparat

Pada kesempatan sama, Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak antikritik seperti yang banyak dituduhkan kepada dirinya. Jokowi bahkan mengatakan, hinaan menjadi makanannya sehari-hari.

"Saya tidak antikritik. Sudah biasa dihina. Saya ini dibilang macam-macam, dibilang PKI, antek asing, antek aseng, planga-plongo, lip service. Itu sudah makanan sehari-hari," kata eks Gubernur DKI Jakarta itu.

Seperti diketahui, kritik kepada pemerintah beberapa waktu terakhir memang marak melalui mural. Dan tak sedikit karya-karya jalanan itu dihapus oleh aparat.

Salah satunya, pada pertengahan Agustus lalu muncul mural bertuliskan "404 Not Found" di daerah Batu Ceper, Kota Tangerang.

Mural itu menjadi perbincangan warganet di media sosial setelah dihapus oleh petugas kepolisian pada Kamis (12/8/2021).

Tak lama, kembali muncul mural mirip Jokowi muncul di Jalan Kebagusan Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Namun, mural tersebut hanya bertahan satu hari lantaran telah dihapus oleh empat orang berpakaian sipil pada Selasa (31/8/2021).

Bukan hanya karyanya yang dihapus, pembuatnya juga dikejar sampai ditangkap oleh aparat. Dan ini terjadi di berbagai wilayah.

Baca Juga: Bikin Mural di PIK Dijamin Aman dan Dapat Hadiah Rp32 Juta, Mau Coba?

Kendati demikian, Jokowi menyebut tak tahu menahu mengenai penangkapan dan penghapusan mural tersebut.

Menurut Jokowi, tindakan represif tersebut merupakan inisiatif petugas di lapangan.

Oleh karena itu, Jokowi mengaku telah menegur Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar aparat bertindak humanis terhadap seni jalanan itu.

"Kapolri mengatakan itu bukan kebijakan kita, tapi Kapolres. Dari Kapolres juga menyatakan bukan kebijakan mereka, tapi di Polsek," ujar Jokowi.

"Saya sudah tegur Kapolri soal ini," tambahnya.

Baca Juga: Jokowi Tegur Kapolri Soal Mural: Saya Minta Jangan Terlalu Berlebihan

Penulis : Hedi Basri Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU