Tak Ada Vaksin yang Ampuh, Luhut: Kasus Covid-19 Indonesia akan Ada di Angka 3.000 hingga 7.000
Update corona | 10 September 2021, 10:13 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, kasus baru Covid-19 di Indonesia setiap harinya masih berada di angka 3.000 hingga 7.000 kasus per harinya.
Ia memprediksi pandemi ini akan terus mewabahi masyarakat Indonesia dan berangsur menjadi endemi di sejumlah wilayah Tanah Air.
"Covid-19 akan terus ada dan menjadi endemi. Belum ada vaksin yang efikasinya mencapai 100 persen atau obat yang dapat menyembuhkan Covid-19," kata Luhut seperti dikutip dari Antara, Jumat (10/9/2021).
Baca Juga: Luhut Dukung Kerja Sama Indonesia-China dalam Pengembangan Vaksin Covid-19 yang Baru
Menurut dia, akibat pandemi Covid-19 ini Indonesia akan dihadapkan pada berbagai tantangan perubahan, termasuk geopolitik.
"Strategi investasi harus didesain untuk mendukung industri yang mampu menjawab tantangan masa depan dan mengubah struktur perekonomian menjadi lebih tahan krisis dan berkelanjutan, di antaranya hilirasi sumber daya alam (SDA), ekonomi hijau, industri kesehatan, dan pariwisata dan ekonomi kreatif," ujarnya.
Ia menilai, keberhasilan penanganan pandemi juga akan mendorong pemulihan ekonomi berjalan cepat.
"Daya saing Indonesia, termasuk dalam hal investasi, bergantung pada keberhasilan kita dalam melakukan pengendalian pandemi. Semakin cepat kita berhasil melakukan pengendalian pandemi, maka daya saing dan daya tarik investasi Indonesia akan semakin meningkat," kata Luhut.
Selain itu, pelaksanaan hilirisasi SDA dinilai akan mendorong terjadinya industrialisasi yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, menurunkan tingkat kemiskinan, dan menambah penerimaan pajak pemerintah.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang Hingga 13 September, Luhut Sampaikan Penyesuaian Aturan
"Keberhasilan Indonesia untuk menjadi negara maju juga harus didukung oleh perbaikan terus menerus kualitas SDM dan riset, serta perbaikan iklim investasi. Dengan berbagai modal yang dimiliki, Indonesia dapat berperan lebih strategis dalam tatanan politik global ke depan," kata dia.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Antara