> >

Satgas Covid-19 Sebut Tidak Ada Lagi Rumah Sakit dengan BOR di Atas 60 Persen

Kesehatan | 7 September 2021, 20:23 WIB
Ilustrasi: Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 menyatakan penurunan kasus positif harian di seluruh provinsi di Indonesia berkontribusi pada penurunan angka bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit. (Sumber: Dok. RSUI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Satuan tugas penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) menyatakan penurunan kasus positif harian di seluruh provinsi di Indonesia berkontribusi pada penurunan angka bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit.

Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, per tanggal 5 September tidak ada provinsi yang memiliki BOR di atas 60 persen.

Bahkan, kata dia, angka BOR tertinggi di Indonesia hanya terjadi di Provinsi Aceh. Itupun dengan persentase 45,47 persen.

"Ini artinya keadaan darurat berupa lonjakan pasien Covid-19 telah berhasil kita lewati di semua provinsi di Indonesia," kata Wiku dalam konferensi pers daring, Selasa (7/9/2021) malam.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan soal angka kematian yang masih menunjukkan peningkatan.

Dari data yang dipaparkan Wiku, selama satu pekan terakhir rata-rata kematian berada di angka 563 orang per hari.

"Meskipun persentase angka kematian masih menunjukan peningkatan, namun untuk pertama kalinya setelah lonjakan kasus pada bulan Juni lalu. Selama satu minggu kemarin di Indonesia berada di bawah 1.000 kematian per hari dengan rata rata 563 kematian per hari," jelasnya.

Kendati demikian, pihaknya masih tetap teguh dan tegas untuk menihilkan kematian akibat Covid-19 di Indonesia.

"Satu kematian saja terbilang nyawa, tidak bisa dibiarkan. Tujuan kita adalah untuk menihilkan kematian jadi tidak ada sama sekali," tegasnya.

Secara umum, kata Wiku, saat ini Indonesia mengalami perbaikan positif dalam hal pandemi Covid-19.

Selain karena jumlah wilayah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 menurun, hal ini juga didukung oleh BOR dan positivity rate yang lambat laun mencapai batas maksimum yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Menurun, Wiku Adisasmito Ingatkan Masyarakat untuk Tetap Bijaksana

Kabar baik lainnya, kata Wiku, saat ini peringkat Indonesia di dunia menempati posisi ke-20. Sedangkan negara-negara tetangga berada di posisi 11 hingga 18.

Oleh karena itu, ia mengatakan segala hal yang mengarah pada perkembangan Covid-19 yang lebih baik, perlu diapresiasi. Terlebih Indonesia memiliki jumlah penduduk lebih banyak dari negara-negara tetangga.

"Aspek demografis penduduk Indonesia, lebih tinggi dari negara tetangga namun tetap dapat menunjukkan penurunan. Ini merupakan perkembangan yang baik dan patut diapresiasi," kata Wiku.

Ia juga mengungkapkan bahwa positivity rate di Indonesia mencapai 6,97 persen.

"Sedikit lagi akan mencapai batas minimal WHO yaitu 5 persen," tambahnya.

Dari 34 provinsi di Indonesia, dalam dua pekan terakhir, hanya Sulawesi Barat yang positivity rate-nya naik.

Sementara, lanjutnya, penurunan drastis terjadi di Provinsi Lampung, Jambi, dan Aceh.

Meski demikian, Wiku kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak lengah lantaran fase paling berat adalah fase ketika kasus mulai melandai.

"Perbaikan Covid-19 di Indoensia ini tentunya patut kita syukuri, namun jangan sampai membuat kita lengah. Belajar dari pengalaman lonjakan kasus sebelumnya, bahwa justru fase yang paling berat adalah fase ketika kasus mulai melandai," pungkasnya.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU