Soal Reshuffle, Relawan Jokowi : Ada Pembantu Presiden yang Sibuk Pasang Baliho
Politik | 7 September 2021, 17:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Isu perombakan kabinet atau reshuffle, kembali mencuat. Salah satu pihak yang mendorong agar komposisi kabinet diatur ulang adalah kelompok Relawan Jokowi Mania.
Relawan Jokowi Mania menilai perombakan kabinet harus dilakukan demi kinerja pemerintahan yang lebih baik. Apalagi sejumlah menteri tampak melakukan kegiatan yang tidak berkaitan dengan kepentingan rakyat, salah satunya dengan memasang baliho.
“Kita lihat para pembantunya, ada yang sibuk jalan-jalan ke luar negeri, kemudian satu sibuk pasang baliho, yang lain sibuk entahlah,” kata Ketua Relawan Jokowi Mania Immanuel Ebenezer dalam video yang diterima Kompas.TV, Selasa (7/9/2021).
Baca Juga: Relawan Sebut Jokowi Akan Lakukan Reshuffle Kabinet pada Oktober
Dia mendorong perombakan kabinet, karena menurutnya hal itu merupakan suatu kebutuhan.
“Isu reshuffle saya rasa bukanlah isu, tapi kebutuhan di pemerintahan Joko Widodo periode kedua,” ujar Immanuel.
Dia menilai, di periode kedua, pemerintahan Joko Widodo tidak maksimal. Ketidakmaksimalan terutama terlihat dalam isu-isu kerakyatan.
Baca Juga: Akan Ada Nomenklatur Baru di Kabinet Jokowi, Isyarat Reshuffle Menguat?
Menurutnya, kurang maksimalnya pemerintahan Joko Widodo periode kedua, bukan karena masalah pandemi Covid-19.
Immanuel berpendapat penyebab turunnya kinerja kabinet, karena sejumlah menteri yang tidak bekerja sungguh-sungguh.
Namun, dalam pernyataanya, ia tidak menyampaikan siapa saja menteri yang dimaksud.
Yang jelas, kata Immanuel, banyak aktivitas menteri-menteri kabinet yang tidak berkaitan dengan kepentingan rakyat.
“Kerjanya tidak berkaitan dengan kerja-kerja yang selama ini digaungkan presiden yaitu berpihak kepada kepentingan rakyat,” tuturnya.
Baca Juga: Pengamat: Jika Ingin Reshuffle, Jokowi Harus Pastikan Menteri Baru Bisa Kerja
Karena itu, kata Immanuel, Presiden Joko Widodo harus segera melakukan reshuffle agar periode kedua pemerintahannya berakhir dengan baik.
“Jangan sampai di periode kedua presiden meninggalkan legacy (warisan) yang buruk,” ujarnya.
Dia berharap Presiden tidak berjudi dengan mempertaruhkan masa akhir jabatannya dengan mempertahankan menteri-menteri yang berkinerja buruk.
Sebab, jika menteri berkinerja buruk dipertahankan, dia khawatir di akhir masa jabatannya, Presiden Joko Widodo malah mengecewakan rakyat.
“Harapan kami, segeralah reshuffle. Jangan sampai harapan rakyat di periode kedua malah tidak memuaskan dan ini bahaya juga buat pemerintahan Jokowi yang kedua,” pungkasnya.
Penulis : Vidi Batlolone Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV