> >

Staf Presiden Sebut Mural yang Mengkritik Jokowi adalah Kekeliruan Praktik Demokrasi

Politik | 3 September 2021, 15:57 WIB
Mural diduga mirip Presiden Joko Widodo di tembok luar jembatan Pasupati, Jalan Prabu Dimuntur, Kota Bandung (Sumber: Kompas.com)

"Kepala Negara mengatakan bahwa kritik penting bagi bangsa dan negara," kata Juri.

Baca Juga: Ini Arti dan Sejarah “404: Not Found” yang Ada di Mural Jokowi

Terkait mengkritik pemerintahan, kata Juri, presiden menyampaikan terima kasih untuk seluruh anak bangsa yang telah menjadi bagian dari warga negara yang aktif dan terus ikut membangun budaya demokrasi.

Jadi, tambahnya, membuat mural bukanlah sebuah masalah. Akan tetapi, penting diperhatikan apakah mural itu diperbolehkan digambar di tempat publik tersebut.

Selain itu, timpalnya, apakah mural tersebut tidak mengganggu kenyamanan masyarakat, kemudian apakah kontennya tidak menyerang pribadi-pribadi orang secara sembarangan.

Juri mempersilakan masyarakat mengungkapkan dan berekspresi untuk membangun demokrasi yang penuh keadaban dan optimisme sebagai bangsa.

Dia mengajak semua pihak membangun demokrasi dengan kepatuhan hukum, etika, dan estetika demi ketertiban sosial.

Baca Juga: Geger Soal Mural Jokowi, Istana : Bisa Berujung Melawan Hukum,Kalau,...

Penulis : Hedi Basri Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU