Mengenal Belida, Ikan yang Pantang untuk Ditangkap
Sosial | Diperbarui 7 September 2022, 06:03 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menetapkan ikan belida sebagai hewan yang dilindungi.
Perlindungan terhadap hewan yang menjadi ikon Sumatera Selatan ini diatur dalam Peraturan Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nomor 1 Tahun 2021.
Bagi masyarakat yang menangkap ikan belida pihaknya akan mengenakan sanksi pidana Pasal 100 junto Pasal 7 ayat 2 huruf C Undang-Undang (UU) RI Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas UU RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan dengan denda maksimal Rp250 juta.
Baca Juga: Masuk Kategori Hewan Dilindungi, Masyarakat Diminta tidak Konsumsi Ikan Belida
Sedangkan untuk yang pengepul atau penadah lalu mendistribusikan dikenakan sanksi pasal siup yakni, Pasal 92 junto Pasal 26 ayat 1 tentang perikanan dengan denda Rp1,5 miliar.
Seperti Apa Ikan Belida?
Ikan dari keluarga Notopteridae ini umumnya dikenal dengan ikan pisau, atau ikan pipih. Belida merupakan ikan air tawar yang hidup di Asia Selatan dan Tenggara.
Ciri-ciri ikan belida berbadan pipih, memiliki sirip punggung yang kecil seperti bulu ayam.
Sirip bagian bawah menyambung ke ekor dan memilki duri kecil pada bagian perut. Ikan ini bisa tumbuh hingga 1,5 meter.
Di Indonesia ada empat jenis ikan belida yang dilindungi. Salah satunya menjadi ikon masyarakat Sumatera Selatan dan menjadi bahan baku Pempek.
Baca Juga: Jangan Coba-Coba Tangkap Ikan Ini, Apalagi Buat Konsumsi Bisa Kena Denda Rp1,5 Miliar
Berikut empat jenis ikan Belida yang dilindungi;
1. Belida Borneo
Ikan dengan nama latin Chitala Borneensis ini masuk dalam hewan dilindungi. Ciri fisiknya berwarna perak, kepala cekung.
Memiliki pinggiran berwarna hitam di sirip ekor, sirip dubur dan bagian belakang bawah tubuh.
Belida Borneo juga dikenal sebagai ikan bulu punggung karena pada sirip bagian punggung memiliki bentuk seperti bulu kecil dan pada sirip ekor terlihat menyatu dengan sirip dubur.
2. Belida Sumatera
Ikan Chitala Hypselonotus ini biasa dikonsumsi masyarakat Sumatera Selatan. Ciri fisik Belida Sumatera hampir sama seperti Belida Borneo.
Ikan Belida Sumatera merupakan bahan baku untuk pempek, makanan khas masyarakat Sumsel.
Karena masuk hewan dilindungi pengusaha Pempek kini memilih ikan gabus dan udang sebagai pengganti belida Sumatera.
Baca Juga: Beredar Video Hewan Dilindungi Mati Usai Diadu Dengan Anjing
3. Belida Lopis
Chitala lopis atau Belida Lopis dapat dijumpai di sungai berarus dan rawa yang berada di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Belida Lopis memiliki ciri fisik yang sama seperti saudaranya, Belida Borneo dan Sumatera.
Ikan ini memiliki perut berduri ganda dengan ekor yang panjang.
4. Belida Jawa
Belida Jawa atau Notopterus Notopterus dapat tumbuh hingga 60 sentimeter dengan habitat hidup di sungai, rawa, danau dan perairan danau yang memiliki aliran lambat.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV