> >

Menkes Budi Beberkan Strategi Jangka Panjang Penanganan Covid-19

Kesehatan | 31 Agustus 2021, 09:40 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin. (Sumber: Dok. BNPB)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan langkah jangka panjang pemerintah dalam menanggulangi dampak penularan Covid-19.

Dia menuturkan, strategi yang harus terus dilakukan, yaitu: deteksi, terapeutik, dan vaksinasi Covid-19.

"3T kita terus kencangkan, terapeutik berupa obat-obatan untuk Covid-19 juga kita kencangkan, dan vaksinasi kita perbanyak penyuntikannya bahkan hingga 100 juta sesuai arahan Presiden RI hingga akhir Agustus,” kata Budi dalam keterangan pers secara virtual, Senin (30/8/2021) malam.

Dia menekankan ketiga strategi tersebut harus dilakukan bersama selama masa transisi ke epidemi. Mengingat, Indonesia tidak bisa menggantungkan ke salah satu strategi saja.

Budi menuturkan adanya penguatan 3T (Tracing, Testing, dan Treatment), perubahan perilaku 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) serta percepatan vaksinasi Covid-19 juga menjadi strategi pemerintah dalam mengubah pandemi menjadi endemi. 

"Harus mempersiapkan dari sisi hulunya untuk strategi mengubah pandemi menjadi endemi. Dalam hal ini, perubahan perilaku 3M, deteksi yang baik 3T, dan vaksinasi,"

Semua ini akan dilakukan secara bertahap dan terukur. Bantuan dari masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan menjadi salah satu kunci utama keberhasilan Indonesia melewati pandemi Covid-19.

Baca Juga: Perpanjangan PPKM 31 Agustus-6 September, Wilayah-Wilayah di Jawa-Bali Ini Alami Perbaikan

Budi kemudian mencontokan di negara yang tingkat vaksinasi Covid-19 tinggi, kasus bisa kembali melonjak jika strategi perilaku dan deteksinya tidak berjalan dengan baik. 

Sebab, vaksinasi tak membuat seseorang kebal dari Covid-19 dan tetap bisa tertular serta menularkan, akan tetapi tidak akan membuat dirawat atau masuk rumah sakit.

Dia menambahkan hingga kini Varian Delta dari Covid-19 masih menjadi varian paling umum di dunia dan menyebabkan angka kematian paling cepat.

Sehingga, lanjut Budi, kewaspadaan dari masyarakat juga diharapkan oleh pemerintah.

Meski demikian, Indonesia masih menjadi salah satu yang paling cepat dalam penyelesaian Varian Delta dari Covid-19.

Budi memaparkan, hal itu dibuktikan dari adanya angka konfirmasi mingguan yang sudah pada 12,89 persen (sedang) dan posisi penyuntikan vaksin di Indonesia yang sudah berada di peringkat ke-6 dunia.

“Kita termasuk yang cepat (vaksinasi), tetapi kita tetap harus waspada," pungkasnya.

Baca Juga: PPKM Membuahkan Hasil, Jokowi Ingatkan Banyak Negara yang Kembali Alami Lonjakan

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Laman Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi


TERBARU