> >

Bangga! 3 Karya Biro Arsitek Indonesia Raih Penghargaan Internasional

Indonesia update | 28 Agustus 2021, 12:23 WIB
Microlibrary Warak Kayu karya SHAU Architects. (Sumber: SHAU Architects)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kualitas biro-biro arsitek di Indonesia kini sudah tidak dapat dipandang sebelah mata karena dari tahun ke tahun senantiasa menunjukan prestasi hingga ke kancah dunia.

Melansir Kompas.com, Jumat (27/8/2021), selama empat tahun terakhir ini saja sudah ada tiga karya biro arsitek Indonesia yang menyabet penghargaan internasional.

Supaya tak penasaran dengan karya-karya arsitektur anak bangsa yang go international tersebut, simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

1. Microlibrary Warak Kayu, SHAU

Perpustakaan mungil yang berlokasi di Taman Kasmaran, Semarang, Jawa Tengah ini hadir sebagai hub atau pusat kegiatan bagi masyarakat sekitarnya.

Uniknya, Microlibrary Warak Kayu ini 100 persen dibangun dengan menggunakan kayu yang telah mendapat sertifikasi dari Forest Stewardship Council (FSC).

Artinya, kayu yang digunakan berasal dari hutan yang dikelola dengan baik serta memberikan manfaat lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Baca Juga: UNESCO Tetapkan Kopenhagen sebagai Ibu Kota Arsitektur Dunia 2023

Selain itu, lewat perpustakaan ini, SHAU menjadi biro arsitek Indonesia pertama yang berhasil meraih penghargaan di ajang bergengsi Building of the Year 2021 oleh ArchDaily.

Microlibrary Warak Kayu terpilih sebagai karya arsitektur terbaik untuk kategori Public and Landscape Architecture, mengalahkan 75 finalis lainnya dari enam benua.

Secara arsitektural perpustakaan ini mewakili desain iklim pasif dengan material dan eksperimen tipologi yang cocok untuk konteks iklim tropis.

Sehingga konsep desain Microlibrary Warak Kayu memiliki elevasi yang ditinggikan menyerupai rumah panggung.

The Twin House karya Delution Architect. (Sumber: Delution)

2. The Twin House, Delution

Nama Delution mulai banyak dikenal sebagai sebuah biro arsitek di Indonesia setelah merampungkan karya terpopuler mereka, yakni The Twins House.

Hunian yang terdiri dari dua massa ini mengusung konsep hubungan antara kakak adik yang tercermin dari gubahan bentuk yang serupa meski ukurannya berbeda.

Berkat itu, The Twins House yang terletak di permukiman padat penduduk Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ini berhasil menorehkan dua prestasi sekaligus.

Pertama, dalam Archdaily Awards 2019, rumah kembar ini berhasil masuk dalam kategori Best House, dan di ajang Architizer Awards 2020 menjadi Popular Choice Winners kategori Concepts-Plus Architecture+Living Small.

Dibangun di lahan seluas 70 meter persegi, The Twins House ini dihuni oleh dua keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri dan dua anak, serta seorang perempuan penyandang disabilitas.

Baca Juga: Sentuhan Cerdas Firma Arsitek Indonesia dalam Desain MediaCity Mauritius

Desain sekolah di Ruteng, Flores, NTT oleh SASO Architects. (Sumber: SASO Architects)

3. Sekolah di Ruteng, SASO Architects

Biro arsitek SASO Architects yang dinakhodai Andi Subagio merupakan salah satu pemenang dalam ajang penghargaan 5th Global Lafarge Holcim Awards for Sustainable Construction 2018.

Penghargaan tersebut diraih SASO Architects lewat karya yang sebetulnya bagian dari proyek sosial mereka, yakni sekolah bernama SMK St. Aloisius.

Hingga akhirnya, mereka memutuskan untuk mengikutsertakan karyanya yang terletak di kota kecil Ruteng, ujung barat pulau Flores itu ke dalam ajang penghargaan dan tak disangka menang.

Proyek tersebut mempunyai tujuan menyediakan sekolah untuk kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Ruteng dengan menawarkan konsep desain yang terpusat dan memiliki titik koneksi.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU