Gus Mus Minta Umat Tidak Terpengaruh Situasi di Afghanistan
Berita utama | 26 Agustus 2021, 17:06 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, DR (HC) KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) berpesan kepada seluruh umat agar tidak terpengaruh dengan situasi di Afghanistan. Gus Mus minta masyarakat untuk senantiasa bijaksana dan jernih dalam memandang persoalan Afghanistan.
“Saya berpesan kepada siapa pun itu yang merasa ingin berjuang untuk agama, terutama yang beragama Islam, misalnya jika ingin berkhutbah, maka ngaji dan belajar-lah lagi supaya jangan gampang ikut-ikutan terpengaruh dengan apa yang terjadi di sana (Afghanistan),” ujar Gus Mus seperti dikutip dari Antara, Kamis (26/8/2021).
Gus Mus mengatakan, persoalan yang terjadi di Afghanistan harus dilihat dari banyak sudut agar bisa memahami persoalan politik di sana. Jangan sampai peristiwa di Afghanistan, mengakibatkan efek perpecahan bagi Indonesia.
“Jadi kita mestinya mendahulukan persoalan kita sendiri di sini. Lha persoalan yang tejadi di kita itu karena itu tadi, kita itu malas untuk terus belajar,” ucap Gus Mus.
Baca Juga: Polisi Pastikan Muhammad Kece Tidak Memiliki Latar Belakang Ahli atau pun Tokoh Agama
Bagi Gus Mus, tidaklah bijaksana jika seseorang menelan mentah-mentah informasi dan narasi hanya dari satu sumber saja. Sikap gegabah, kata Gus Mus, tidak akan membawa manfaat apa-apa selain konflik dan perpecahan terhadap bangsa.
“Masyarakat kita ini sudah berkali-kali ‘kecele’ (tidak mendapatkan apa yang diharapkan). Ini karena apa? Ya karena mereka ini tidak memakai landasan ilmu. Semuanya itu dalam memahami suatu masalah tentu sangat membutuhkan ilmu. Kalau tanpa ilmu, kita akhirnya ikut-ikutan,” tegas Gus Mus.
Atas dasar itu, Gus Mus mengimbau kepada pihak yang mengaku sebagai ‘tokoh’ agama untuk lebih berhati-hati lagi dalam menyampaikan sesuatu.
“Kalau kurang ilmunya maka ya harus belajar lagi. Jangan kemudian dia sudah ditinggalkan orang banyak, lalu kemudian menarasikan sesuatu yang tidak benar,” tutur Gus Mus.
Baca Juga: Pengamat: Taliban Kuasai Afghanistan Bukan Kemenangan dan Perjuangan Islam
Bagaimana pun, Gus Mus menuturkan setiap orang harus mampu menahan nafsu beragama. Sebab, jika tidak diimbangi dengan kedalaman pengetahuan agama yang terjadi kemudaharatan dan mencoreng wajah agama itu sendiri.
“Kalau semangat keberagamaan ini berkobar-kobar, tentunya hal ini mestinya harus dilandasi dan diimbangi dengan pengetahuan agama yang cukup. Karena kalau tidak ini justru malah merusak wajah agama itu sendiri,” ucap Gus Mus.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV