> >

PAN Diundang Rapat Koalisi ke Istana, Sinyal Reshuffle Kabinet?

Peristiwa | 26 Agustus 2021, 08:58 WIB
Rapat partai pendukung pemerintah di Istana (Sumber:istimewa-)

JAKARTA, KOMPAS.TV-  Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah bertemu dengan para ketua umum dan sekretaris jenderal (sekjen) dari 7 partai koalisi pemerintah. Berikut isi pertemuan yang berlangsung mulai pukul 15.00 WIB, Rabu (25/8/2021).

Sekretaris Jenderal Partai Nasdem sekaligus Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, Presiden Jokowi membuka pertemuan koalisi yang berlangsung secara akrab.

Menurut Johnny, pertemuan itu fokus membahas 5 hal. Mulai penanganan pandemi hingga ibu kota negara yang baru di Kalimantan Timur.

Namun yang menarik dari rapat koalisi pendukung pemerintah itu adalah hadirnya Partai Amanat Nasional (PAN) yang diwakili Ketua Umum Zulkifli Hasan dan Sekjen Eddy Soeparno. Apakah PAN akan mendapatkan kursi di kabinet?

Baca Juga: Begini Respons PDIP soal PAN Ikut Pertemuan Antar Ketum Partai Koalisi di Istana

Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate meyakini tidak akan ada pergantian menteri di kabinet Indonesia Maju setelah masuknya PAN sebagai partai koalisi pemerintah.

Menurut Johnny dalam pertemuan tujuh Ketua Umum dan sekjen partai koalisi pendukung pemerintah, Presiden Jokowi tidak menyinggung mengenai reshuffle kabinet.

Johnny mejelaskan ada lima hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Di antaranya penanganan pandemi, pertumbuhan ekonomi, ketatanegaraan serta pembangunan Ibu Kota Negara baru.

“Jadi topiknya bukan reshuffle kabinet. Topiknya bukan pembahasan pelebaran koalisi atau tambahan anggota atau sahabat baru dalam koalisi,” ujar Johnny usai pertemuan, Rabu malam (25/8/2021).


Namun Zulhas, sapaan Ketua Umum PAN,  mengatakan apabila pihaknya diminta untuk berkontribusi di kabinet, maka kader terbaik PAN akan didelegasikan membantu pemerintahan saat ini.

"Semuanya hak Pak Jokowi, karena kami kan gak mendukung (waktu Pilpres 2019), kalau kami diminta membantu Indonesia apapun kami beri," ujarnya, Senin (23/8/2021).

Baca Juga: Sekjen Nasdem Yakin Tidak Ada Reshuffle Kabinet Setelah PAN Masuk Partai Koalisi Pemerintah

Menurut penganat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, PAN termasuk partai yang memiliki banyak kader berkualitas. Karena itu, beberapa kader PAN layak menjadi menteri.

"Saat ini kabinet Jokowi lemah di bidang ekonomi, maka kader PAN tampaknya bisa mengisinya. 
Ada tiga kandidat yang layak untuk memperkuat tim ekonomi kabinet Jokowi.

Ketiga sosok tersebut adalah Hatta Rajasa, Didik Rachbini, dan Drajat Wibowo," kata Jamiluddin. 

Mereka ini sangat mumpuni di bidang ekonomi.

Khusus Hatta Rajasa, juga sudah pernah menjadi menteri di era Susilo Bambang Yudhoyono. Prestasi saat menjabat menteri cukup baik. Karena itu, Hatta Rajasa dapat menjadi tim yang kuat bersama menyeri keuangan saat ini.

Karena itu, Jokowi dapat memilih mereka sesuai kebutuhan agar Indonesia dapat keluar dari permasalahan ekonomi akibat dampak pandemi covid-19.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU