> >

Jokowi ke Tim Pengendali Inflasi: Jaga Stok dan Stabilitas Harga Barang Kebutuhan Pokok

Berita utama | 25 Agustus 2021, 13:08 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta Tim Pengendali Inflasi dapat menjaga stok dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok (Sumber: Dok. Sekretariat Kabinet RI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dapat menjaga stok dan stabilitas harga barang. 

Pernyataan ini disampaikan Jokowi dalam peresmian pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi 2021, Rabu (24/8/2021).

"Dalam kesempatan ini saya ingin menekankan beberapa hal untuk menjadi perhatian TPIP dan juga TPID. Jaga terus ketersediaan stok dan stabilitas harga barang-barang utamanya barang-barang kebutuhan pokok," kata Jokowi seperti yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi menekankan dalam kondisi daya beli masyarakat yang menurun, stabilitas harga bahan-bahan pangan sangat penting bagi rakyat.

Oleh sebab itu, Kepala Negara ini meminta jika terjadi hambatan segera diselesaikan di lapangan, baik kendala di sisi produksi maupun distribusi.

"Tiap kota harus cek, lihat lapangan bagaimana, apakah ada kendala produksi, apakah ada kendala distribusi," ucapnya. 

Pada kesempatan itu, Jokowi juga meminta TPIP dan TPID tidak hanya fokus mengendalikan inflasi saja. Melainkan juga dapat proaktif  dalam mendorong sektor ekonomi yang tumbuh semakin produktif.

Baca Juga: Ekonomi RI Membaik di Tengah Ketidakpastian, Jokowi: Kita Wajib Bersyukur, Tapi Tetap Waspada

"Membantu meningkatkan produktivitas petani dan nelayan, memperkuat sektor UMKM agar mampu bertahan dan bisa naik kelas," ujarnya. 

Kepala negara ini mengimbau agar TPIP dan TPID bisa memanfaatkan momentum pandemi ini untuk meningkatkan nilai tambah di sektor pertanian.

Menurut penuturannya, sektor pertanian di tengah pandemi Covid-19 dapat menjadi unggulan, di mana tetap bergerak produktif dan melibatkan banyak tenaga kerja.

Dalam acara tersebut, Jokowi mengajak masyarakat untuk bersyukur karena perekonomian di Indonesia semakin membaik di tengah ketidakpastian akbiat pandemi Covid-19.

Mengingat angka pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun 2021 dapat tumbuh hingga 7,07 persen year on year, dengan tingkat inflasi terkendali di angka 1,52 persen year on year. 

Namun, Jokowi mengingatkan bahwa inflasi yang rendah belum tentu menjadi hal yang menggembirakan, karena ini bisa saja mengindikasikan turunnya daya beli masyarakat akibat pembatasan aktivitas dan mobilitas.

Baca Juga: Jokowi-Prabowo ke Kalimantan: Dulu Bahas Food Estate, Kini Pemindahan Ibu Kota

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU