Sosok Tuan Guru Bajang, Pendukung Prabowo yang Berbalik Bantu Jokowi hingga Jadi Wakil Komisaris BSI
Sosok | 24 Agustus 2021, 20:59 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi menjadi sorotan usai menjadi Wakil Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk pada Selasa (24/8/2021). Berikut ini profil TGB yang sempat melanglang buana di dunia politik.
TGB lahir di Pancor, Selong, pada 31 Mei 1972, dengan nama Muhammad Zainul Majdi. Ia merupakan putra ketiga dari HM Djalaluddin dan Rauhun Zainuddin Abdul Madjid.
Ayahnya adalah pensiunan birokrat Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB), sedangkan ibunya merupakan putri pendiri organisasi Islam terbesar di NTB, Nahdlatul Wathan (NW) dan pendiri Pesantren Darun-Nahdlatain,TGH M Zainuddin Abdul Madjid.
TGB mengenyam pendidikan di SD Negeri 2 Mataram. Lulus pada 1985, ia kemudian masuk ke Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Mu'allimin Nahdlatul Wathan.
Baca Juga: Dulu Dukung Jokowi, Tuan Guru Bajang Jadi Wakil Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia
Pada 1992, TGB menjalani pendidikan tinggi di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, tepatnya di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an.
Pada 1995, dia lulus dan memperoleh gelar Lc. Tahun selanjutnya, TGB melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di jurusan yang sama.
Pada 2003, dia memperoleh amanah menjadi Rektor Institute Agama Islam Hamzanwadi, Pancor, Lombok Timur.
Dunia Politik
TGB terjun ke politik dengan menjadi anggota DPR RI dari NTB periode 2004-2009 sebagai kader Partai Bulan Bintang (PBB). Pada 2008, ia memutuskan mencalonkan diri sebagai calon gubernur (cagub) NTB.
TGB maju pada Pilkada 2008 bersama Badrul Munir dengan sokongan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Ia memenangi Pilkada NTB 2008 dan menjabat sebagai gubernur pada 17 September 2008. Pada 2013, ia kembali maju sebagai cagub NTB sebagai petahana dan menang.
Kali ini TGB menjadi gubernur NTB berpasangan dengan Muhammad Amin. Selama dua periode menjabat, banyak orang menilai TGB berhasil mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan produksi pertanian di berbagai daerah di NTB.
Pada masa Pilpres 2014, TGB secara terbuka mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Baca Juga: Mantan Koruptor Jadi Komisaris BUMN, Tagline Akhlak Erick Thohir Hanya Manis di Bibir
"Secara pribadi saya dukung Prabowo-Hatta, karena keduanya merupakan pemimpin yang tegas dan berani," ujar TGB kepada awak media, Kamis (22/5/2014).
"Saya dukung Prabowo-Hatta secara pribadi, bukan sebagai pimpinan partai di NTB. Memang dua orang calon presiden yang maju punya karakter dan kemampuan masing-masing, tapi saya dukung Prabowo karena beliau sosok pemimpin yang berani dan tegas," imbuhnya.
Namun, pada masa kampanye Pilpres 2019, TGB mundur dari Partai Demokrat yang mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ia pun menyatakan dukungannya pada Jokowi-Maruf Amin.
"Untuk keberlanjutan kemaslahatan kita semua ya, menurut saya, Bapak Jokowi memang harus menuntaskan pada periode kedua," ujar TGB di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (10/8/2018).
Ia tak masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Meski begitu, TGB menjadi Wakil Ketua Umum Badan Pemenangan Pemilu Golkar 2019.
Baca Juga: Mengejutkan!! Ternyata Ini Alasan Yenny Wahid Mundur dari Komisaris Independen Garuda Indonesia
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Kompascom