Wisata Selam di Kepulauan Seribu Akan Kembali Dibuka Minggu Ini
Wisata | 24 Agustus 2021, 12:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wisata selam di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, akan kembali beroperasi pada pekan ini.
Keputusan ini dibahas dalam pertemuan hari ini, Selasa (24/8/2021), yang dihadiri Perkumpulan Penyelam Profesional Indonesia (P3I), Perkumpulan Usaha Wisata Selam Seluruh Indonesia (PUWSI) dan Gahawisri dengan PLT. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Gumilar Ekalaya.
Pada pertemuan tersebut, Gumilar menjanjikan wisata selam dapat dikecualikan dari pembatasan kegiatan yang tertuang dalam Inmendagri tentang wisata Tirta.
"Wisata selam bisa dikategorikan dalam Lex specialis dari wisata Tirta karena sifat kegiatan di bawah air yang minim kontak dan tidak diikuti secara massal. Mudah-mudahan dalam beberapa hari ini kajian kami selesai dan wisata selam di Kepulauan Seribu bisa dibuka kembali," kata Gumilar dalam siaran persnya, Selasa (24/8/2021).
Baca Juga: Jakarta PPKM Level 3, Simak Daftar Kelonggaran di Sejumlah Sektor Berikut Ini
Keputusan ini masih akan dibahas dengan dinas terkait seperti Dinas Perhubungan, Dinas Olahraga, Dinas Kesehatan dan Satpol PP DKI Jakarta.
Nantinya, jika wisata selam kembali dibuka, penerapan CHSE (Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) yang sudah dibuat diberlakukan dengan maksimal.
Perwakilan P3B, Abi Carnadhie, menegaskan, sejak tahun lalu, pelaku industri wisata telah merampungkan paduan CHSE dan sudah diterapkan serta sudah diaudit pada hampir sebagian besar industri selam.
"Kami mengimbau kepada pelaku wisata selam di Kepulauan Seribu agar mematuhi CHSE karena ini jadi barometer penerapan serupa di seluruh Indonesia," ujarnya.
Ketua PUWSI Ricky Soeraputra mendukung pembukaan kembali Wilayah Kepulauan Seribu khusus wisata selam,
Ia mengatakan, ini akan membantu mendorong bangkitnya ekonomi kerakyatan warga yang sudah lama hidupnya tergantung dari bisnis wisata.
Baca Juga: Jakarta Peringkat Satu Tata Kota Terburuk Dunia, Begini Tanggapan Wagub DKI
Penulis : Hasya Nindita Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV