Risma akan Kerja Sama dengan Lapan Lacak Penerima Bansos: Ngomong Miskin, Ternyata Rumahnya Besar
Sosial | 20 Agustus 2021, 00:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Sosial (Kemensos) berencana menjajaki kerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) untuk melacak rumah atau tempat tinggal penerima bantuan sosial (bansos).
Demikian hal tersebut disampaikan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini, dalam sebuah webinar bertema "Bansos Dipotong, Kemana Harus Minta Tolong?" yang ditayangkan lewat YouTube KPK pada Kamis (19/8/2021).
Baca Juga: Mensos Risma Siapkan Skema Perlindungan Sosial untuk Anak Terdampak Covid-19, Ini Penjelasannya
Mensos Risma menuturkan, upaya pihaknya bekerja sama dengan Lapan untuk memastikan bahwa bansos yang disalurkan pemerintah betul-betul tepat sasaran.
"Kami bekerja sama juga dengan Lapan. Kita akan tahu nanti kalau posisi dari rumah (penerima) itu dengan data geospasialnya, citra satelitnya itu akan tahu posisi rumah itu," kata Risma.
Menurut Risma, pelacakan itu diperlukan untuk memastikan penerima bansos sudah sesuai kriteria dengan melihat dari kondisi rumahnya.
"Suatu saat maka kita akan tahu dia ngomong, 'saya masih miskin, tapi ternyata rumahnya tambah besar kok.' Kan kita bisa bandingkan nanti," ucap Risma.
Baca Juga: Mensos Risma Beri Penghargaan Untuk Nakes Hingga Petugas Jenazah
Risma berharap, data-data tersebut ke depan bisa dimaksimalkan untuk membantu penyaluran bantuan kepada masyarakat.
"Nah, nanti ke depan kita bisa harapkan input-input itu bisa kita maksimalkan," tutur Risma.
Adapun saat ini, Risma menuturkan, Kementerian Sosial masih bekerja sama dengan PT Pos Indonesia untuk mengetahui rumah para penerima bansos.
Kebetulan, kata dia, PT Pos Indonesia selama ini menjadi penyalur yang mengantarkan bansos secara langsung ke rumah-rumah masyarakat.
Baca Juga: Tri Rismaharini dan Erick Thohir Dianggap Menteri Paling Memuaskan di Masa Pandemi
Risma mengaku selain memiliki titik-titik koordinat rumah penerima bansos, pihaknya juga mempunyai foto-foto rumah tersebut.
"Sekarang yang melakukan (pelacakan) itu PT Pos. Kami sekarang punya titik-titik koordinat rumah penerima bantuan itu, punya kami," ujarnya.
"Karena kebetulan PT Pos mengantar (bantuan). Kami minta tambahan aplikasi untuk juga memfoto rumah itu. Tapi yang bank ini kami belum punya."
Lebih lanjut, Risma mengatakan pihaknya akan segera melengkapi data-data baik numerik maupun spasial. Nantinya, data tersebut dibandingkan dengan data kependudukan.
Baca Juga: Tri Rismaharini dan Erick Thohir Dianggap Menteri Paling Memuaskan di Masa Pandemi
Menurutnya, akan jauh lebih bagus jika ke depan pihaknya juga mempunyai data yang bisa melihat soal penggunaan listrik penerima bansos.
"Akan sangat bagus sekali sebetulnya kalau kita juga akan lihat misalkan ke depan penggunaan listrik. Nanti kita akan lebih tahu detailnya, maka kita akan lebih lengkap," ujarnya.
Jangan sampai seseorang yang menerima bansos ternyata pemakaian listriknya tidak wajar atau memperlihatkan tidak sesuai dengan kriteria.
Baca Juga: Risma: di Awal Saya Menjabat Memang Banyak Sekali Permasalahan Ditemukan
"Bagaimana mungkin dia menerima itu bantuan, misalnya rumahnya 10.000 ribu watt, tapi menerima bantuan. Ini masih ada yang seperti itu," ujar Risma.
Karena itulah, Risma mengaku akan mencari penerima bansos dengan kriteria yang demikian. Ia ingin mengingatkan agar mereka sadar dan mengembalikan batuan tersebut.
"Jadi, sekarang ini saya lagi cari yang seperti itu untuk membuat dirinya sadar dan mereka mau kembalikan itu bantuan," kata Risma.
Baca Juga: Menteri Sosial Tri Rismaharini Apresiasi Pengungkapan Korupsi Bansos PKH di Malang
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV