Varian Delta Terdeteksi Tinggi di 10 Provinsi, Kemenkes Minta Tingkatkan Testing dan Tracing
Kesehatan | 19 Agustus 2021, 12:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan Covid-19 varian Delta telah menyebar di seluruh wilayah Indonesia.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyebut terdapat paling banyak varian Delta ini terdeteksi tinggi di 10 provinsi.
Adapun yang dimaksud di antaranya, Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua.
Sebab itu, Nadia meminta adanya peningkatan pelaksanaan testing dan tracing di 10 provinsi tersebut guna mencegah semakin meluasnya sebaran virus corona.
"Provinsi-provinsi untuk lebih waspada dan meningkatkan testing dan tracing mengingat jumlah varian Delta yang terdeteksi cukup tinggi," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (18/8/2021).
Menurut penjelasannya, 10 provinsi tersebut, saat ini memiliki angka testing rate masih berada di bawah rata-rata nasional.
Baca Juga: Setahun Lebih Tes PCR Mahal, Moeldoko Klaim Harga PCR Turun Sebagai Respons Cepat Presiden Jokowi
Sementara untuk provinsi-provinsi lain yang belum melaporkan varian delta, Nadia mengimbau untuk tetap melakukan kewaspadaan yang sama dengan provinsi yang sudah menemukan varian baru itu.
Pasalnya, kata Nadia, per 18 Agustus kemarin tercatat lebih dari 5.000 sequencing telah dilakukan di Indonesia.
Hasilnya, 80 persen adalah varian Delta.
Sebagai informasi, kegiatan sequencing merupakan upaya untuk mengetahui penyebaran mutasi virus Corona.
"Tingkatkan upaya testing, tracing dan melaporkan kasus-kasus yang masuk kriteria untuk dilakukan pemeriksaan sequencing ke laboratorium rujukan," tegasnya.
Nadia menekankan upaya pengendalian dan vaksinasi yang pemerintah lakukan saat ini masih terbukti efektif untuk mencegah penularan dan mencegah keparahan serta kematian akibat infeksi varian Delta.
Baca Juga: Harga Tes PCR Jadi Rp 495 Ribu, Kemnkes: Kita Berharap Seluruh Lab Ikuti Aturan
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV