Karya Bersama NASA Jadi NFT Pertama Venzha Christ
Budaya | 16 Agustus 2021, 17:41 WIBKarya ini dipamerkan selama empat bulan pada tahun 2016 dan dibangun oleh v.u.f.o.c lab serta diusung oleh Indonesia Space Science Society (ISSS).
Venzha Christ memilih karya bersama NASA sebagai NFT pertamanya karena saat ini pelaku dan komunitas NFT di Indonesia sudah lumayan banyak.Perkembangannya juga sangat cepat, sebut saja beberapa pegiat dan pelakunya seperti Metarupa, Zenavi, Ruanth Chrisley, Diela Maharanie, Rimbawan Gerilya, Jeffri Honesta, Hari Prast, Arnold
Poernomo, Lafrich, dan masih banyak lagi lainnya.
"Para kolektor yang siap berburu dan sering sikat habis karya-karya yang tampil dalam ekosistem ini juga sudah sangat banyak bertebaran di dunia maya," ujarnya, Senin (16/8/2021).
Venzha Christ juga berencana menampilkan (minting) berbagai blue print dari karya-karya yang pernah dibuatnya dan belum pernah dipublikasikan.
Karya-karya berbasis riset dalam ranah space science dan space exploration ini adalah hasil kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai lembaga, institusi, maupun universitas dari berbagai negara.
Tercatat sudah lebih dari 40 institusi yang sudah menjalin hubungan dan bahkan juga berkolaborasi, antara lain saja NASA, Mars Society, JAXA, SpaceX, CERN - LHC, ESA, SETI, LAM, IRAM, CEOU, ELSI, CNES, dan SCASS.
NFT adalah aset kripto di jaringan blockchain yang memiliki kode identifikasi serta metadata yang unik dan berbeda satu sama lain. Token-token ini disebut non-fungible karena tidak memiliki karakteristik fungible yang terdapat di aset kripto pada umumnya.
Fungible berarti nilai suatu aset kripto bisa tergantikan dengan benda lain yang memiliki satuan serupa. Melalui NFT, sebuah karya digital bisa dipastikan keasliannya meski duplikatnya bisa dilihat dan banyak bertebaran di dunia maya.
Baca Juga: Peringatan Ditunda, Ini Sejarah Terbentuknya Hari UFO Nasional Setiap 21 Juli
Aset-aset tersebut dengan NFT akan tercatat dalam blockchain, yaitu semacam lemari catatan”digital yang berfungsi sebagai jaringan (network) yang mendukung aset kripto seperti Tezos, Ethereum, Bitcoin, atau lainnya.
Hal ini yang melatarbelakangi munculnya istilah NFTart yang segera populer di kalangan seniman, pegiat, dan pecinta seni.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV