> >

5 Musisi Berbakat Berebut Gelar Juara di Final Lomba Cipta Lagu Cinta Indonesia 2021

Sosial | 14 Agustus 2021, 01:35 WIB
Lomba Cipta Lagu Cinta Indonesia. (Sumber: Youtube/Seniman Nusantara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Lima musisi berbakat akan tampil dalam ajang final Lomba Cipta Lagu Cinta Indonesia (LCLCI) pada Minggu (15/8/2021). Mereka adalah musisi-musisi pilihan yang berhasil unggul dari 582 peserta lomba lain.

Tema LCLCI tahun ini adalah "Ekspresikan cintamu kepada Indonesia". Ini adalah tahun kedua LCLCI diselenggarakan oleh Seniman Nusantara. 

Untuk diketahui, Seniman Nusantara adalah komunitas yang didirikan 9 pekerja seni, yaitu Harvey Malaihollo, Iis Sugianto, Andre Hehanussa, Lita Zen, Nindy Ellesse, Ronnie Sianturi, Chicha Koeswoyo, Sari Koeswoyo, dan Tamara Geraldine.

Seniman Nusantara menyelenggarakan lomba ini untuk mengembalikan rasa kecintaan terhadap Tanah Air dengan membumikan Pancasila lewat lirik dan nada. 

Baca Juga: Jangan Ketinggalan, Lomba Berhadiah hingga Upacara Bendera di Festival 17-an Online KG Media

Tahun lalu, hampir 1.000 pencipta lagu berpartisipasi dalam lomba ini. Lima orang musisi keluar sebagai grand finalis yang tetap menjadi mitra berkesenian yang diberdayakan oleh Seniman Nusantara. 

“Sampai hari ini kami sudah merilis sedikitnya 3 lagu ciptaan pemenang tahun lalu dan sedianya minggu depan akan ada 1 lagu baru yang kami persembahkan khusus dalam memperingati hari kemerdekaan Indonesia tercinta yang ke-76,” ujar Harvey Malaihollo. 

LCLCI kembali hadir sebagai wujud komitmen Seniman Nusantara dalam mengupayakan sosialisasi 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika melalui seni. 

Ajang ini terselenggara berkat dukungan dari Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. 

Ronnie Sianturi, penyanyi solo yang sempat naik daun lewat Trio Libel’s di dekade 1980 menjelaskan, Seniman Nusantara memiliki alasan sendiri saat memilih menyelenggarakan lomba musik.

Selain telah memiliki banyak pengalaman di bidang musik, anggota Seniman Nusantara juga menyebut musik dapat mengubah dunia.

“Sebagai bagian dari seni, musik adalah salah satu kendaraan yang paling jujur dalam berekspresi. Jika ada yang harus diubah di dunia ini, itu bisa saja terjadi melalui musik!” tekan Ronnie.

Senada Pentolan Elfa’s Singers, Lita Zen mengatakan, Seniman Nusantara konsisten menyelenggarakan lomba ini karena mereka percaya lomba ini dapat memberikan pendidikan karakter tepat untuk menghasilkan rasa cinta terhadap budaya asli bangsa serta membangkitkan nasionalisme.

“Lomba Cipta Lagu Cinta Indonesia bukan hanya sekedar ajang lomba-lomba biasa. Ada misi pendidikan yang berusaha kami tanamkan melalui seni. Kami melakukan pembekalan secara gratis melalui sistem daring. Berbagi apa yang bisa diberi sesuai dengan porsi masing-masing. Ini adalah cara belajar yang mudah dan asyik!” kata Lita Zen. 

Mantan penyanyi solo juga trio Glamendys, Nindy Ellesse mengaku, ajang ini membuatnya ikut belajar dengan menjadi panitia penyelenggara. 

Ia yakin, Lomba Cipta Lagu CInta Indonesia ini dapat mengembangkan bakat dan meningkatkan nasionalisme para musisi Indonesia.

“Selain menjadi salah satu bentuk memaksimalkan potensi diri, mengikuti Lomba Cipta Lagu Cinta Indonesia adalah juga mengekspresikan kecintaan pada Tanah Air sekaligus juga menjaga musik Indonesia. That’s 3 in 1!” seru Nindy Ellesse.

LCLI 2 ini kali melibatkan para juri berkompeten yang memiliki visi sama soal menjunjung nasionalisme. Selain itu, para juri ini memiliki pandangan bahwa seni seharusnya jujur tidak tendensius dan pretensius. 

Baca Juga: Cerita God Bless Memilih Tema Sosial dan Lingkungan Daripada Cinta

Mereka adalah Adib Hidayat, Barry Likumahua, Marcell Siahaan, dan Melly Goeslaw. Seniman Nusantara juga memasukkan nama anggota mereka, yaitu Andre Hehanussa, mantan personel Katara Singers.

“Ya! Kami akan temukan seniman-seniman khususnya dari generasi milenial yang akan dihargai dan diapresiasi tinggi. Mengapa? Karena dengan rendah hati bersedia dibentuk demi seni. Diproses oleh senior yang mengerti dan sudah lebih dulu ada di industri,” tegas Andre 

Tak hanya itu, para musisi peserta LCLCI juga diajari soal masalah hak cipta. Harapannya, para seniman-seniman amatir yang terjaring di LCLCI dapat mengerti untuk berdiri atas karyanya ketika berhadapan dengan pihak-pihak lain di industri ini. 

“LCLCI memastikan bahwa hak cipta dan hak komersil adalah milik pencipta. Peluang dipromosikan di digital media Seniman nusantara amat terbuka. Hak pemakaian diatur sebaik-baiknya dengan spirit win-win solution,” beber Nyong Ambon ini.

Selain itu, LCLCI juga diharapkan dapat menghasilkan seniman-seniman dengan mental dan karakter berbeda.

“Kami makin yakin dengan cita-cita ini setelah melihat dan mengenal pencipta karya-karya yang masuk di LCLCI 2. Kami berharap Indonesia akan memiliki seniman cerdas dan bermartabat yang merata di seluruh pulau-pulaunya,” ujar Harvey Malaihollo.

Untuk diketahui, lomba ini berhadiah total Rp100.000.000 dari Dirjen Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud Ristek.

Sebagai Dirjen Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid ikut bahagia dengan terselenggaranya ajang ini serta menyatakan apresiasi dan dukungan kepada Seniman Nusantara. 

“LCLCI adalah ajang nyata yang terus mengangkat kreativitas anak bangsa dan juga sekaligus menjadi pelipur bagi masa yang sulit ini dengan menghadirkan karya-karya terbaik sehingga bisa dinikmati secara luas oleh masyarakat,” ujar Hilmar.

Seperti juga tahun lalu, lomba ini berawal di bulan Juni, bulan kelahiran Bung Karno. Tahap seleksi LCLCI dibuka sejak tanggal 10 Juni 2021 dan ditutup pada tanggal 4 Juli 2021.

LCLCI 2 ini akan tiba di malam puncak apresiasi pada tanggal 15 Agustus 2021 pukul 19.00 WIB. Masyarakat dapat menyaksikan Final LCLCI 2 di kanal Youtube Seniman Nusantara. 

Pemilihan waktu pembukaan dan penutupan adalah konsistensi LCLCI dalam mengambil momentum kemerdekaan negara Republik Indonesia. 

“Kemerdekaan untuk saat ini adalah rasa merdeka yang harus bisa dirasakan secara pribadi bagi seluruh rakyat Indonesia. Bung Karno adalah bapak proklamator kita yang membacakan teks proklamasi bagaimana kita berawal di tahun 1945,” ujar Sari Koeswoyo. 

“LCLCI lahir sebagai wajah gembira yang menebar pengharapan di segala musim. LCLCI akan selalu hadir bahkan berusaha untuk lebih nyata di situasi yang kelihatan ‘tidak terlalu cerah’ seperti kondisi saat ini dengan adanya pandemi di dua tahun berakhir,” sambung Chicha Koeswoyo.

Indonesia maju, Indonesia bangkit! Seniman Nusantara untuk Indonesia.

Baca Juga: Menjelang HUT ke-76 Kemerdekaan RI, Jokowi Anugerahi 355 Tokoh Tanda Kehormatan dan Bintang Jasa

 

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU