Tekan Kasus Covid-19 di Bali, Luhut Minta Acara Keagamaan Diredam atau Diperketat Prokesnya
Peristiwa | 13 Agustus 2021, 14:27 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta kepada Pemerintah Provinsi Bali untuk dapat mengoptimalkan penanganan Covid-19.
Salah satunya yakni dengan meredam kegiatan keagamaan, atau dengan memperketat protokol kesehatan (Prokes) di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini penting dilakukan agar tidak berpotensi menciptakan kluster penularan baru di Pulau Dewata ini.
Pernyataan ini disampaikan Luhut saar melakukan kunjungan kerja ke sejumlah lokasi di Kabupaten Buleleng dan Kota Denpasar, Provinsi Bali pada Kamis (12/08/2021).
“Mohon untuk upacara keagamaan yang agar sementara ini diredam dan diperketat dulu prokesnya, karena selalu ada laporan setelah acara tersebut angka Covid-19 langsung meningkat signifikan karena berkerumun,” kata luhut dalam keterangan resminya yang dikutip, Jumat (13/8/2021).
Menurut dia, hal itu turut berkenaan dengan citra Bali sebagai destinasi pariwisata internasional, yang akan lebih disorot dalam hal kedisiplinan protokol kesehatan.
Luhut juga mengingatkan kepada Pemerintah Provinisi Bali bahwa 3T (testing, tracing, treatment) serta meningkatkan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan adalah kunci penanganan Covid-19 di Bali.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengungkapkan mitigasi penanganan Covid-19 di Provinsi Bali yang performanya dinilai masih belum optimal.
Baca Juga: Pedagang Angkringan Gugat Presiden Jokowi karena PPKM dan Minta Luhut Dicopot
Pasalnya, meski tingkat vaksinasi Covid-19 di Bali tinggi, namun angka kasus aktifnya masih cukup tinggi dan angka kematian juga cukup mengkhawatirkan.
Selanjutnya, Luhut juga menegaskan seluruh kabupaten di Provinsi Bali harus menyediakan isolasi terpusat (Isoter) dengan fasilitas lengkap mencakup tempat, persediaan makanan, tenaga kesehatan, fasilitas olahraga dan telemedicine.
“Buleleng saya kira bisa dibuat menjadi model. Dari sekian ratus orang yang sudah masuk isoter, belum ada yang meninggal satupun, success rate-nya tinggi” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang turut mendampingi Luhut, mengungkapkan sejauh ini persediaan obat di Bali cukup.
"Kita juga sudah mendapatkan bantuan dari Singapura dan Morowali, dan telah mengirim lebih dari 300 buah oxygen concentrator untuk rumah sakit-rumah sakit di Bali,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Budi juga meminta agar pemerintah Bali tidak perlu ragu-ragu dalam menggencarkan 3T.
“Kalau positif tidak apa-apa, setelah ketahuan langsung dibawa ke isoter supaya tidak menular. Jangan takut tes dan jangan takut melaporkan hasil tes, justru semakin banyak yang melaporkan akan semakin bagus,” jelasnya.
Baca Juga: Jubir Luhut: Sedang Dilakukan Perapian Data Covid-19, Angka Kematian Tak Dipakai Sementara
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Laman Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi