Polri Beberkan Alasan di Balik Harun Masiku Tak Terdaftar di Situs Interpol
Hukum | 10 Agustus 2021, 16:44 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengatakan, tidak masuknya nama mantan caleg PDIP Harun Masiku dalam situs resmi National Central Bureau (NCB) Interpol setelah diterbitkannya "red notice" adalah persolan teknis.
Yakni, penyidik Polri maupun KPK yang tidak memilih kolom publikasi untuk umum "red notice" Harun Masiku yang ada pada kolom bawah situs Interpol Lyon.
Demikian Sekretaris NCB Hubungan Internasional (Hubiter) Polri Brigjen Pol Amur Chandra di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, seperti dikutip dari Antara (9/8/2021).
“Dalam mekanisme kami meminta kepada Interpol dalam menerbitkan 'red notice' itu, pada kolom bawah Interpol Lyon itu menyertakan dua kolom permintaan apakah 'red notice' itu di-publish atau tidak, pilihan itu tergantung penyidik kami yang meminta,” jelas Amur.
Baca Juga: Harun Masiku Tak Terdaftar Buron Interpol, MAKI: Ini Tamparan Keras Bagi KPK
Amur lebih lanjut menjelaskan, meskipun Harun Masiku tidak ada dalam situs resmi National Central Bureau (NCB) Interpol. Namun, lanjut Amur, data Harun Masiku sudah masuk dalam jaringan 427 Interpol yang tersebar ke 124 negara anggota dan data tersebut masuk ke dalam data setiap pintu perlintasan.
“Jadi pada saat itu penyidik minta tidak untuk di-publish tentunya keinginan untuk percepatan,” ujar Amur.
Sebab, kata Amur, jika red notice Harun Masiku di-publish akan ada pertanyaan dari Interpol Lyon yang berkedudukan di Prancis yang dikhawatirkan memperlambat proses pencekalan Harun Masiku.
“Apabila minta di-publish nanti Intepol Lyon akan bertanya kembali ke penyidik, kenapa ini minta di-publish apakah ini perkara yang sangat besar dan memerlukan penanganan segera,” jelasnya.
“Banyak nanti akan 'tiktoknya', pertanyaan berulang kembali, sedangkan penyidik yang inginkan percepatan.”
Baca Juga: Harun Masiku Tak Terdaftar Buron Interpol, MAKI: KPK Tidak Bisa Buktikan Harun Masiku ke Luar Negeri
Di samping itu, Amur menambahkan alasan lain tidak dipublikasinya pencekalan Harun Masiku karena penyidik ingin ada kerahasiaan. Penyidik, sambungnya, menghindari masyarakat umum melakukan hal-hal yang tidak diinginkan dengan mengambil data dari situs tersebut.
“Kalau masyarakat umum melihat itu nanti, kami khawatirkan ada sesuatu hal yang dibikin-bikin, bisa mengambil dari situs itu dan bisa memanfaatkan hal-hal yang tidak diinginkan, jadi kami pilih tidak di-publish,” kata Amur.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV