Tak Ingin Stok Vaksin Menumpuk, Jokowi Perintahkan Hal Ini: Langsung Suntikkan ke Masyarakat!
Berita utama | 8 Agustus 2021, 06:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan kepada seluruh pihak untuk mendukung percepatan vaksin Covid-19 secara nasional.
Kepala Negara mengungkapkan kecepatan vaksinasi merupakan kunci dalam menangani pandemi Covid-19.
"Kecepatan vaksinasi, yang semuanya harus mendukung. Selain tiga tadi, kunci terakhir adalah kecepatan vaksinasi. Semua negara lakukan ini dan kita juga lakukan dengan kecepatan," kata Jokowi saat memimpin Ratas Evaluasi Perkembangan dan Tindak Lanjut PPKM Level 4 secara virtual, Sabtu (7/8/2021).
Sebab itu, dia mengingatkan kepada seluruh kepala daerah begitu mendapatkan stok vaksin Covid-19 untuk dapat segera menyuntikkan ke masyarakat.
Mantan Gubernur DKI Jakarta dan Walikota Solo ini menginstruksikan para gubernur, bupati, dan walikota agar tidak membiarkan vaksin lebih dari dua hari.
"Jangan biarkan vaksin itu berhenti sehari-dua hari, langsung suntikkan kepada masyarakat. Habis, minta (ke pemerintah) pusat lagi," tegas Jokowi.
Lebih lanjut dia mengatakan selain testing dan tracing, vaksin juga memberikan proteksi kepada masyarakat dari penularan Covid-19.
Sebab itu, Jokowi kembali menegaskan agar tidak ada stok vaksin yang menumpuk atau berhenti terlalu lama baik di dinas kesehatan (dinkes) hingga puskesmas.
Baca Juga: Moeldoko Sebut Presiden Jokowi Sudah Wanti-wanti Kenaikan Kasus Covid-19 di Luar Jawa
"Jangan ada stok vaksin terlalu lama, baik di dinkes maupun di rumah sakit dan puskesmas. Perintahkan segera semua, segera suntikkan. Karena kecepatan ini juga akan memberikan proteksi pada rakyat kita. Akan saya ikuti terus, angka-angka harian ini," ungkap Jokowi.
Tak hanya persoalan vaksin, dalam rapat tersebut, Jokowi juga meminta jajarannya, khususnya TNI dan Polri, untuk merespons cepat lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di sejumlah daerah di luar Pulau Jawa dan Bali dalam rentang waktu dua minggu terakhir.
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV