Nurul Akmal, Berawal dari Anak Petani Hingga Sukses jadi Atlet Angkat Besi Kebanggaan Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.TV - Nurul Akmal adalah atlet angkat besi asal Aceh yang tampil di final kelas 87 kilogram dalam Olimpiade Tokyo 2020.

Perempuan yang akrab dipanggil Amel ini merupakan anak dari seorang petani di Desa Serba Jaman Tunong, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara.

Nurul Akmal mulai mengenal dan berlatih cabang olahraga angkat besi putri sejak tahun 2010 saat ia duduk di kelas 1 SMA.

"Nurul Akmal awalnya ditemukan oleh perwakilan kami pertama saat dia sedang mengangkut padi, karena dilihat ada potensi dan ada kemauan dia dilatih dan dibina di Diklat Tunas Bangsa, seluruh biaya ditanggung Dispora Aceh," kata Effendi Eria, pelatih angkat besi Aceh kepada Kompas.com.

Baca Juga: Viral Video Nurul Akmal Diduga Alami Body Shaming Sepulang dari Olimpiade

Sebelum Olimpiade 2020, Nurul sudah eksis di berbagai turnamen angkat besi internasional. Misalnya, pada 2017, ia bertanding di Summer Universiade di Taiwan dan menempati posisi ke-6 pada nomor +90 kg putri.

Di tahun yang sama, Nurul meraih medali perak di ajang Islamic Solidarity Games yang berlangsung di Baku, Azerbaijan.

Karena prestasinya itu, Nurul pun ditunjuk menjadi wakil Indonesia di pesta olahraga terakbar se-Asia yakni Asian Games pada 2018.

Baca Juga: Angkat Besi Olimpiade Tokyo: Gagal Sumbang Medali, Nurul Akmal di Posisi 5 Kelas 87 Kg Putri

Saat Test Event Asian Games 2018, Nurul berhasil  meraih medali emas di kelas 75+ kg di mana ia mengumpulkan total angkatan 250 kg yang menjadi catatan terbaik di kelasnya.

Lalu di 2019, Nurul meraih medali perunggu di kelas 87+ kg di ajang Piala Qatar Internasional yang berlangsung di Doha.

Setelahnya Nurul memastikan tiket ke Olimpiade Tokyo 2020 pasca menempati peringkat ke-6 saat tampil di Kejuaraan Asia yang berlangsung di Uzbekistan.

Nurul Akmal menjadi atlet pertama dari Aceh yang tampil di Olimpiade sejak 33 tahun silam. Kali terakhir ada atlet asal Aceh yang tampil di Olimpiade adalah Alkindi pada cabang anggar Olimpiade 1988 Seoul, Korea Selatan.

Penulis : Dian Septina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV