> >

Menteri Kesehatan Klaim Indonesia Lewati Gelombang Kedua Covid-19 Lebih Cepat dari Negara Lain

Berita utama | 4 Agustus 2021, 12:29 WIB
Menkes Budi G Sadikin memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/05/2021) sore (Sumber: Dok. Sekretariat Kabinet RI)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Indonesia telah melewati masa puncak gelombang kedua Covid-19, pasca-masuknya varian Delta.

Bahkan, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi, Indonesia jauh lebih cepat melewati puncak gelombang kedua ketimbang negara lain.

“Alhamdulillah berdasarkan model dari negara lain, alhamdulillah kita lebih cepat, dari kita melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiataan Masyarakat (PPKM) itu sudah melewati puncaknya,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Rabu (4/8/2021).

Meski demikian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi menegaskan situasi gelombang kedua Covid-19 yang bisa dilalui ini tidak dianggap remeh. Masyarakat diharuskan tetap waspada pada virus Covid-19 meskipun angka positivity rate-nya sudah menurun.

“Kenapa sih ada puncak 1,2,3? Itu karena kita anggap remeh dan tidak waspada, paling bahaya itu saat turun karena longgar dan tidak waspada,” ujarnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga: Wagub DKI: Pasien Covid-19 di Lokasi Isolasi Terpusat Sudah Turun Drastis

Menteri Kesehatan Budi Gunadi menuturkan situasi pandemi Covid-19 yang belum ada obatnya akan berakhir tergantung kedisiplinan. Karenanya, meskipun angka penularannya mulai turun dan gelombang kedua bisa diatasi dengan tetap disiplin.

“Ini semua akan selesai tergantung diri kita, apalagi kalo kita disiplin. Justru kalau angkanya turun justru disitu cobaan untuk kita, bagaimana tetap disiplin,” dia menegaskan.

Terpisah, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan ruang triase di RSUD Kota Bekasi, Jawa Barat, secara keseluruhan telah dibongkar oleh Satgas. Hal itu merujuk dari angka kasus Covid-19 di Bekasi yang sudah turun signifikan dibanding bulan Juni dan Juli 2021.

“Mudah-mudahan kasus ini adalah yang terakhir, selesai, dan kita juga berharap terus,” ujarnya.

“Dari tracking akan kita lakukan untuk memetakan kemungkinan-kemungkinan di Kelurahan di RW atau RT yang dimungkinkan menjadi penyebab itu bisa kita identifikasi dari awal.”

Baca Juga: Graha Wisata Ragunan Diistirahatkan, Rusun Pasar Rumput Masih Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Dalam keterangannya, Rahmat Effendi menuturkan saat ini tingkat kesembuhan di Bekasi mencapai 94 persen. Sementara untuk kasus kematian 1,4 persen dan kasus aktifnya 3,4 persen.

“Artinya kalau kita lihat dari perkembangannya sudah sangat luar biasa, hanya akan kita aglomerasi daerah-daerah yang dinyatakan sebagai episentrum yang tentunya harus diantisipasi,” ujarnya.

“Terus RT kita 84 persen yang hijau, terus yang kuning 16% kuranglah, artinya kita tidak perlu harus berevoria, tapi kita bersyukur pengendalian yang kita lakukan dengan ketat berhasil.”

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU