> >

Direktur CBA: Pengecatan Pesawat Kepresidenan di Tengah Pandemi, Tak Peduli pada Korban PPKM

Peristiwa | 4 Agustus 2021, 12:07 WIB
Cat pesawat kepresidenan berganti warna dari biru-putih menjadi merah-putih. (Sumber: Twitter: @Andiarief__)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Direktur Centre Eksekutif Centre for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengeritik langkah pemerintah yang mengecat pesawat kepresidenan di tengah pandemi, bahkan di tengah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

"Uang sebanyak 2 milyar untuk pengecatan pesawat kepresidenan, hanya ingin mempertontonkan kebijakan pemerintah tidak pro rakyat yang sedang susah karena peraturan PPKM," kata Uchok kepada KOMPAS TV, Rabu (4/8/2021).


Dalam kebijakan PPKM yang sudah berjalan selama sebulan, kata Uchok,  masyarakat disuruh tetap di rumah dengan berbagai kondisi, ada yang bisa makan, atau makan seadanya. 

Namun, pemerintah justeru menghamburkan uang  hanya untuk mengubah warna pesawat presiden. "Itu duit sebesar Rp.2 milyar, dan diberikan kepada rakyat yang kena PPKM sebesar Rp.300.000 perumah tangga, maka pemerintah bisa menyelamatkan sebanyak 6.666 keluarga," lanjut Uchok memberi perbandingan. 

"Bila langkah itu dilakukan oleh pemerintah maka betapa mulia pemerintah Jokowi, bisa memberikan sembako sebanyak itu," katanya. 

Namun, hal itu tidak dilakukan, sehingga tidak ada kepedulian atas banyak yang meninggal karena PPKM ini. 

Baca Juga: Polemik Ganti Cat Pesawat Kepresidenan, Helikopter Super Puma Lebih Dulu Dicat menjadi Merah Putih

Kritik juga datang dari anggota Komisi I DPR RI Sukamta yang  menilai pengecatan ulang kembali pesawat kepresidenan agar nampak lebih gagah di mata dunia internasional. Selain itu, menunjukkan jati diri Indonesia yang benderanya berwarna merah putih. 

"Mungkin itu maksudnya agar pesawat kepresidenan tampak lebih gagah, lebih baru dan bernuansa ke Indonesiaan yang kuat sehingga perlu dicat ulang dari warna biru ke merah putih," kata Sukamta, Rabu (4/8/2021). 

Politikus PKS itu juga mengimbau agar mobil Presiden Joko Widodo bermerek Mercedes-Benz S600 guard juga dicat merah putih seperti pesawat kepresidenan. Hal ini pasti akan terlihat lebih gagah dan nasionalis. 

"Sehingga bisa menjadi hiburan tersendiri bagi rakyat yang sedang terkena pandemi. Lumayan lah, walaupun rakyat susah, kalau melihat pesawat dan mobil kepresidenan jadi ikut bangga," ujarnya. 

Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, membenarkan jika pesawat kepresidenan akan dicat ulang menjadi warna merah putih.

Heru menyampaikan, perubahan warna cat pesawat kepresidenan tersebut dilakukan sesuai dengan warna bendera bangsa Indonesia.

“Sudah waktunya untuk diperbaharui. Pilihan warnanya adalah warna kebangsaan merah putih, warna bendera nasional,” kata Heru Budi Hartono melalui pesan singkat yang diterima KOMPAS TV, Selasa (3/8/2021).

Baca Juga: Andi Arief: 69 Tahun Pesawat Presiden Sewa, Kini Setelah 7 Tahun Punya Sendiri Catnya Diganti

Di samping itu, Heru mengatakan pesawat kepresidenan juga akan melakukan perawatan besar karena usianya yang sudah mencapai 7 tahun.

“Pesawat itu sudah 7 tahun, secara teknis memang harus memasuki perawatan besar, overhaul. Itu harus dilakukan untuk keamanan penerbangan,” tegasnya.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU