> >

Deg-degan Saat Nonton Pertandingan Olahraga, Apa Penyebabnya?

Kesehatan | 4 Agustus 2021, 09:38 WIB
Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil mempertahankan tradisi medali emas Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 usai mengalahkan wakil Tiongkok di final bulutangkis ganda putri, Senin (2/8/2021). (Sumber: BWF)

JAKARTA KOMPAS.TV - Nonton streaming badminton selalu memancing ketegangan sehingga membuat deg-degan. Misalnya ketika atlet yang kita dukung sedang kejar-kejaran angka dengan lawan.

Contoh lainnya adalah pendukung sepak bola yang merasakan ketegangan ketika menyaksikan adu penalti tim yang didukungnya. Jika Anda merasakannya juga, maka tak perlu khawatir sebab itu adalah respons yang wajar.

Sebuah riset di Journal of Cardiology mengatakan denyut jantung penonton ice hockey meningkat 75 persen saat nonton pertandingan di TV. Peningkatan lebih tinggi yakni 110 persen teramati saat menonton langsung.

Dikutip dari Express.co.uk, peningkatan ini setara dengan efek yang dialami jantung saat melakukan olahraga berat atau "vigorous". Keduanya sama-sama memberikan stres atau beban bagi kerja jantung.

Baca Juga: Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Buka Suara Usai Raih Medali Emas di Olimpiade Tokyo

Menurut kepala kardiologi di Houston Methodist Hospital, Dr William Zoghbi, perasaan gembira, antisipasi, dan lainnya yang terjadi selama pertandingan memang dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah kita.

"Tapi ini adalah respons yang benar-benar normal," katanya, seperti dilansir laman resmi Houston Methodist.

Sekilas, ketegangan saat menonton pertandingan bulu tangkis yang intens mungkin tak terdengar sama seperti waktu untuk bertarung atau melarikan diri. Tapi, tubuh kita sebetulnya tak mengetahui perbedaannya.

Tubuh hanya mengetahui bahwa kita sedang mengalami sesuatu yang terasa sangat menegangkan dan kondisi itu perlu direspons dengan tepat.

Baca Juga: Kalahkan Kevin Cordon, Anthony Ginting Raih Medali Perunggu Olimpiade Tokyo 2020

Tak perlu khawatir meski detak jantung meningkat selama menyaksikan pertandingan olahraga intensitas tinggi. Faktanya, detak jantung kita mungkin tidak akan setinggi saat kita benar-benar melakukan olahraga. 

Selain itu, efeknya juga tidak bertahan cukup lama untuk memberi dampak jangka panjang pada kesehatan jantung.

Meskipun, peningkatan detak jantung dan tekanan darah memang dapat menyebabkan jantung bekerja lebih keras dan dapat menimbulkan tekanan pada jantung.

Penulis : Dian Septina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU