> >

Awas, Anak Bisa Telat Bicara Jika Kerap Diberi Kasih Sayang Negatif

Kesehatan | 2 Agustus 2021, 10:41 WIB
Ilustrasi anak telat bicara. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasih sayang negatif yang berlebihan rupanya dapat membuat efek negatif dalam tumbuh kembang anak, salah satunya yakni  telat berbicara.

Fitri Hartanto, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia cabang Jawa Tengah mengimbau para orang tua untuk mengurangi dalam melayani anak.

Dia mencontohkan anak yang kerap dilayani untuk mendapatkan apa yang dia tunjuk dapat berujung keterlambatan bicara.

"Pada saat dia harusnya belajar, dia tidak diberi kesempatan belajar. Misalnya, dia harusnya belajar berbicara, kalau mau mau minum dia harus bilang, 'minum'. Namun pada saat anak ini sudah sering sekali dilayani, dia ingin sesuatu tinggal tunjuk, atau menarik tangan orang tua," jelasnya ketika mengisi webinar, Minggu (01/08/2021).

Baca Juga: Apakah Bunda Tetap Bisa Ngasuh Anaknya yang Positif Covid-19? Berikut Catatan IDAI

Fitri melanjutkan pola asuh yang permisif tersebut juga dapat menyebabkan gangguan dalam perilaku anak.

Anak akan mudah menangis jika tak mendapatkan sesuatu yang dia inginkan dari kebiasannya menunjuk.

Hal tersebut dapat terjadi karena anak sudah terbiasa mendapatkan semua yang dia inginkan.

"Kalau kita tidak berikan pembelajaran yang benar maka gangguan perilaku tantrum akan terjadi pada anak, sehingga berikan kasih sayang positif," ujar Fitri.

Seperti dikutip dari ANTARA, Senin (02/08/2021) IDAI menerangkan ada beberapa tahapan dalam perkembangan bicara pada anak normal.

Anak yang berusia 0-6 bulan dapat membuat suara-suara seperti "aah" atau "uuh". Produksi suara itu dinamakan cooing, lalu berkembang menjadi babbling atau mengoceh, dengan satu kata tunggal seperti "mamamamama".

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Aman untuk Anak, IDAI Jakarta Sebut KIPI Tak Banyak Ditemukan

Di usia 6-12 bulan anak dapat memahami nama orang dan benda. Bayi sudah dapat mengucapkan mama dan papa.

Ketika usianya berada pada rentang 12-18 bulan, bayi dapat mengucapkan 3-6 kata dengan kosakata mencapai 5-50 kata.

Cara yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan perkembangan bicara dan bahasa pada anak yakni dengan rajin berbicara dan berkomunikasi dengannya.

Melansir dari laman IDAI, Amanda Soebadi, dari Departemen Ilmu Kesahatan Anak FKUI - RSCM menjelaskan meski bayi yang sangat muda belum bisa berbicara, kata-kata yang kerap didengarnya dapat menjadi bekal bagi perkembangan bicara dan bahasa miliknya.

Penulis : Danang Suryo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Antara


TERBARU