Sampah Medis Covid-19 Meningkat, BRIN Kembangkan Teknologi Pengolah Limbah
Peristiwa | 28 Juli 2021, 15:58 WIBDalam rapat tersebut, Handoko juga menuturkan telah mengusulkan beberapa teknologi daur ulang limbah medis yang berpotensi memunculkan nilai tambah.
Menurut dia, teknologi tersebut akan menghasilkan insentif finansial dari sisi bisnis daur ulang limbah medis tersebut, serta dapat mengurangi biaya pengelolaan limbah secara keseluruhan.
"Tadi kami memberikan contoh alat penghancur jarum suntik yang bisa menghasilkan residu berupa stainless steel murni. Juga daur ulang untuk APD dan masker sehingga bisa peroleh propilen murni yang nilai ekonominya juga cukup tinggi,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Handoko juga mengungkapkan bahwa saat ini sarana pengelolaan limbah medis masih belum merata di seluruh Tanah Air.
Menurut pemaparannya, baru 4,1 persen dari rumah sakit yang memiliki fasilitas insinerator yang berizin, kemudian di seluruh Indonesia baru ada 20 pelaku usaha pengolahan limbah, dan hampir semuanya terpusat di Jawa.
Oleh karena itu, Handoko berharap teknologi pengolahan dan daur ulang limbah yang dikembangkan BRIN ini dapat membantu fasilitas layanan kesehatan dalam pengolahan limbah medis.
Baca Juga: Presiden Jokowi Siapkan Rp1,3 Triliun untuk Tangani Limbah Medis Covid-19
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV