Sampah Medis Covid-19 Meningkat, BRIN Kembangkan Teknologi Pengolah Limbah
Peristiwa | 28 Juli 2021, 15:58 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Selama pandemi Covid-19, jumlah dan volume limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) medis di Indonesia semakin meningkat.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, hingga Selasa (27/7/2021) limbah B3 Covid-19 telah mencapai 18.460 ton.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, mengatakan untuk mengantisipasi itu, pihaknya telah mengembangkan teknologi pengolah limbah medis berskala kecil dan bersifat mobile.
Seperangkat teknologi tersebut diharapkan dapat menjangkau daerah-daerah yang belum memiliki pengelolaan limbah medis yang baik.
Demikian Handoko menyampaikan hal tersebut melalui keterangan persnya secara daring usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi pada Rabu (28/7/2021).
"Ada beberapa teknologi yang sudah proven yang dikembangkan untuk membantu peningkatan jumlah kapasitas pengolahan limbah ini secara signifikan, khususnya adalah teknologi yang bisa dipakai untuk pengolahan limbah di skala yang lebih kecil dan sifatnya mobile,"
"Sehingga itu bisa menjangkau daerah-daerah yang memang relatif penduduknya sedikit dan skala limbah enggak banyak."
Handoko menilai, pembangunan incinerator besar akan jauh lebih mahal dan juga menimbulkan masalah terkait dengan pengumpulan.
Baca Juga: Menteri LHK Sebut Limbah Medis Covid-19 Capai 18.460 Ton
"Karena pengumpulan dari limbah ke insinerator yang terpusat itu juga menimbulkan biaya tersendiri,” ucapnya.
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV