Presiden Jokowi Siapkan Rp1,3 Triliun untuk Tangani Limbah Medis Covid-19
Peristiwa | 28 Juli 2021, 14:47 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan dana sebesar Rp1,3 triliun menangani atau memusnahkan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) medis Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dalam keterangan pers secara daring setelah mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Rabu (28/07/2021).
"Dana yang diproyeksikan untuk diolah sebesar Rp1,3 triliun, yang diminta Presiden untuk di-exercise untuk membuat sarana-sarana incinerator dan sebagainya," kata Siti Nurbaya.
Dalam pertemuan tersebut, Siti menuturkan bahwa Jokowi menginstruksikan agar pengelolaan limbah medis tersebut dilakukan secara intensif dan sistematis.
“Betul-betul dilihat dari titik paling jauh di lapangannya. Jadi diperhatikan bagaimana sistem itu bekerja dari rumah sampai ke pusat-pusat pelayanan juga, atau paralel sampai kepada tempat penanganannya,” dia menjelaskan.
Namun, Siti mengaku belum mengetahui secara pasti sumber dana tersebut. Apakah dana dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dana Bagi Hasil (DBH), atau dari Dana Alokasi Umum (DAU).
"Arahan Presiden dengan fasilitas dan dukungan anggaran yang ada, apakah dengan dana Satgas Covid-19 atau Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dana transfer daerah khusus, dan lain-lain, bisa diintensifkan untuk membangun alat-alat pemusnah, apakah incinerator, shredder dan lainnya," ujarnya.
Baca Juga: Menteri LHK Sebut Limbah Medis Covid-19 Capai 18.460 Ton
Sementara itu, berdasarkan catatan Kementerian LHK, limbah B3 medis Covid-19 hingga Selasa (27/7/2021) telah mencapai 18.460 ton.
Sampah medis tersebut bersumber dari fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), rumah sakit darurat, pusat karantina/isolasi, rumah tangga (isolasi mandiri), serta tempat uji deteksi Covid-19 dan vaksinasi Covid-19.
Siti menuturkan data mengenai jumlah limbah B3 medis Covid-19 ini dihimpun berdasarkan laporan dari provinsi.
Meski demikian, Menteri LHK ini memperkiraan data yang diterima tersebut belum lengkap, untuk itu pihanya akan terus melengkapinya.
Mengingat, kata Siti, menurut perkiraan asosiasi rumah sakit, limbah medis Covid-19 itu sangat besar yakni mencapai 383 ton per hari.
Lebih lanjut dia mengakui bahwa fasilitas untuk kapasitas pengelolaan limbah B3 medis itu angkanya lebih besar dibandingkan limbah yang dikelola yakni 493 ton per hari. Namun, Siti mengatakan penyebarannya tidak merata dan terkonsentrasi di Pulau Jawa.
“Jadi, arahan Bapak Presiden tadi supaya semua instrumen untuk pengelolaan limbah medis, untuk menghancurkan limbah medis itu yang infeksius harus kita selesaikan,” ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Sebut Pandemi Covid-19 sebagai Pressure Test bagi RI
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV