Kabar Baik, Keterisian Tempat Tidur RS Rujukan Covid-19 di Jakarta Turun dari 90 Jadi 77 Persen
Update corona | 25 Juli 2021, 08:04 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 di Jawa dan Bali membuahkan hasil positif.
Rasio keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 DKI Jakarta mengalami penurunan.
Kabar baik lainnya, kasus harian Covid-19 di Ibu Kota juga mulai menurun sejak 15 Juli 2021.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Jakarta, Jateng, dan Jatim Menurun, Luhut: Tetap Harus Batasi Mobilitas
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan sebelumnya angka BOR RS rujukan Covid-19 di Jakarta sangat mengkhawatirkan, yakni 90 persen.
Namun saat ini angka BOR RS rujukan Covid-19 di Jakarta berangsur turun menjadi 77 persen atau terisi 9.049 pasien.
“Ada penurunan yang cukup baik. Mudah-mudahan ini pertanda baik dan keberhasilan PPKM,” ujar Ahmad Riza usai meninjau RSUD Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (24/7/2021).
Lebih lanjut Ahmad Riza menjelaskan tingkat keterisian tempat tidur di ruang unit perawatan intensif (ICU) di DKI juga menurun menjadi 88 persen dari sebelumnya 95 persen.
Baca Juga: Lapor Covid-19: 1.161 Pasien DKI Jakarta Meninggal di Luar Rumah Sakit
Menurutnya saat ini keterisian tempat tidur di ICU mencapai 1.432 pasien.
Selain itu, berdasarkan laporan per tanggal 24 Juli 2021, jumlah kasus positif Covid-19 ada penurunan sebesar 8.033 kasus.
Wagub Ahmad Riza memastikan penurunan jumlah kasus Covid-19 ini, bukan karena jumlah tes turun.
Dalam catatannya selama sepekan terakhir, tes usap berbasis PCR di Jakarta mencapai 200.526 tes atau di atas 20 kali lipat standar WHO.
Baca Juga: Wagub DKI: PPKM Darurat Berhasil Turunkan Angka Covid-19
Adapun total jumlah pengambilan tes PCR di Jakarta, mencapai 5 juta dengan total pemeriksaan spesimen mencapai 6,6 juta.
"Kontribusi DKI terhadap tes PCR nasional mencapai 30,6 persen. Jadi secara umum memang ini ada perbaikan," ujar Ahmad Riza.
Meski terdapat penurunan kasus harridan dan BOR di RS rujukan, Ahmad Riza menilai DKI Jakarta masih kekurangan tenaga kesehatan.
Ia mengajak semua pihak yang memiliki keahlian dan kopetensi untuk mendaftarkan sebagai relawan tenaga kesehatan di DKI Jakarta.
Baca Juga: Kapolda Fadil Imran: Target Agustus 2021 Seluruh Warga DKI Sudah Dapat Vaksin Covid-19
Ahmad Riza juga tidak bosan untuk mengimbau warga Jakarta untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Menurutnya, penambahan tenaga kesehatan bisa dicagah jika kerjasama Pemprov DKI dengan masyarakat Jakarta dalam menghadang penularan COvid-19 di hulu berjalan dengan baik.
“Alangkah lebih baik kita tidak perlu meningkatkan lagi, caranya kita harus menghadang penularan Covid-19 di hulu dengan warga Jakarta disiplin berada di rumah, melaksanakan prokes dengan bertanggung jawab," ujar Ahmad Riza.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV