> >

Peringati Hari Anak Nasional, Ormas dan Kementerian PPPA Kerja Sama Buat Vaksinasi Massal untuk Anak

Sosial | 22 Juli 2021, 00:52 WIB
Sejumlah organisasi kemasyarakatan bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengadakan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12 hingga 18 tahun. (Sumber: Dok. Yayasan Alumni Kanisius Menteng 64 )

JAKARTA, KOMPAS.TV – Memperingati Hari Anak Nasional pada 23 Juli, sejumlah organisasi kemasyarakatan mengadakan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12 hingga 18 tahun.

Kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Minggu (18/7/2021), ini sudah melaksanakan vaksinasi kepada 5.000 anak.

Panitia vaksinasi anak dari Alumni Kanisius Menteng 64 (AM64) Irlan Suud menjelaskan, anak yang mengikuti program ini berasal dari sejumlah panti asuhan.

Baca Juga: BIN Bantu Percepatan Vaksin Anak di Semarang

Panitia bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) serta organisasi masyarakat untuk mengumpulkan anak yang belum mendapatkan vaksin.

Menurut Irland, salah satu kendala dalam program ini yakni banyak anak-anak yang tidak memiliki nomor induk kependudukan (NIK). Namun Irland memastikan program tetap berjalan untuk tercapainya herd Immunity.

“Kami tetap mengupayakan anak tetap divaksin, memang persyaratan administratif vaksin dibutuhkan. Tetapi saya yakin pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan lebih mengutamakan tercapainya segera herd immunity,” ujar Irland dalam pesan tertulisnya, Rabu (21/7/2021).

Pada kesempatan yang sama, Asisten Deputi Pelayanan Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus Kementerian PPPA Robert Parlindungan Sitinjak mengapresiasi kegiatan vaksinasi anak yang dilakukan organisasi kemasyarakatan.

Baca Juga: Stok Vaksin Terbatas, Vaksinasi Anak Bandar Lampung Ditunda

Menurut Robert, langkah ini juga sebagai salah satu program Kementerian PPPA dalam pemenuhan hak anak.

“Ini adalah bukti lembaga masyarakat bersama-sama dengan pemerintah dapat melaksanakan vaksinasi massal untuk anak,” ujar Robert.

Syifa Syafiqoh Ulayya Sigit (14) dari Panti Muhammadiyah Tanah Abang mengaku tidak takut untuk divaksin.

Baca Juga: Vaksinasi Dianggap Efektif Tekan Kematian, 5,1 Juta Pasien yang Sudah Divaksin, 54 Meninggal

Menurut Syifa, hanya pegal saja yang dirasakannya setelah disuntik vaksin. Ia juga berencana mangajak teman-teman sebaya agar tidak takut ikut vaksinasi Covid-19.

Senada dengan Syifa, Muhammad Dafa Ab-Barori (12) dari Panti Asuhan Al-Kamila mengaku senang ikut vaksin Covid-19. Ia mengaku tidak ada rasa sakit yang didapat setelah disuntik.

Berbeda dengan Akhidatul Faiz (15) dari Panti Muhammadiyah Depok mengaku sempat takut ikut vaksin lantaran banyaknya informasi tidak benar di media sosial terkait vaksin Covid-19. Namun dirinya memberanikan diri untuk ikut vaksin.

Ia berharap vaksinasi untuk anak dapat terus berjalan agar anak-anak Indonesia selalu tetap sehat, semangat menuntut ilmu dan bisa terbebas dari virus Corona.

Baca Juga: Sama Rama, Satgas Trauma Healing Bentukan Polisi Khusus Dampingi Anak Korban Covid-19

Saat ditanya mengenai kegiatan yang dirindukan selama pandemi, Faiz dan anak-anak yang ikut vaksinasi kompak menjawab belajar di sekolah.

Adapun vaksinasi untuk anak ini berjalan atas inisiasi Yayasan Alumni Kanisius Menteng 64 (AM64), Eka Tjipta Foundation.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Kemudian Majelis Pelayanan Sosial PP Muhammadiyah (MPS PPM), Forum Nasional Panti LKSA PSAA, DMC Dompet Dhuafa, Aktifis Anak dan Disabilitas, Jaringan Kerja Lembaga Pelayanan Kristen (JKLPK), serta ELSAFAN.

Baca Juga: Bengkulu Mulai Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 12-17 Tahun

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU