> >

Presiden Jokowi Minta Persediaan Vaksin Segera Dihabiskan, 6 Provinsi Jadi Prioritas

Update corona | 20 Juli 2021, 21:41 WIB
Vaksinasi Covid -19 di Sulawesi Selatan. Pemerintah memprioritaskan vaksinasi di 6 provinsi di Jawa-Bali. (Sumber: Humas Kanwilkumham sulsel)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah ingin mempercepat vaksinasi Covid-19 di 6 provinsi.

“Presiden telah meminta stok vaksin di daerah untuk segera dihabiskan,” ujar Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa (20/7/2021).

Ia menyatakan, pemerintah telah membeli tambahan persediaan vaksin Covid-19 untuk mempercepat kekebalan kelompok (herd immunity).

Baca Juga: Jokowi: Pemerintah Lakukan Pembukaan Bertahap 26 Juli 2021 jika Tren Covid-19 Turun

“Untuk memastikan ketersediaan vaksin, pemerintah menyatakan akan menerima kedatangan vaksin sebanyak lebih dari 30 juta dosis pada akhir Agustus,” kata Wiku.

Wiku menyebut, pemerintah kini fokus melakukan percepatan vaksinasi di 6 provinsi di Jawa-Bali. Provinsi-provinsi itu adalah DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Bali, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Barat.

Ada dua alasan provinsi-provinsi ini dipilih. Alasan pertama, terjadi penambahan kasus Covid-19 yang mesti menjalani perawatan di rumah-rumah sakit di provinsi-provinsi prioritas ini.

Lalu, target vaksinasi di provinsi prioritas itu juga belum memenuhi target.

“Masih terlihat tren penambahan kasus yang masuk ke rumah sakit di Provinsi DI Yogyakarta, Bali, dan Jawa Timur,” beber Wiku.

“Sedangkan, berdasarkan evaluasi dari cakupan vaksinasi, ditemukan daerah yang perlu ditingkatkan vaksinasi yaitu Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten,” imbuhnya.

Pemerintah, kata Wiku, menjamin masyarakat mendapatkan vaksin Covid-19 dengan gratis melalui program pemerintah atau vaksinasi gotong-royong.

Baca Juga: Antusiasme Vaksinasi Warga di Sejumlah Daerah Tinggi, Persediaan Vaksin Malah Habis

“Pemerintah berkomitmen menjamin bahwa setiap orang mampu mengakses vaksin dengan baik melalui skema pemerintah atau gotong royong,” ucap Wiku.

Hal ini sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk penanganan Covid-19 dalam Pengarahan kepada Kepala Daerah Se-Indonesia, Senin (19/7/2021).

“Kuncinya (penanganan pandemi) hanya ada dua sekarang ini: Pertama, mempercepat vaksinasi. Kedua, disiplin protokol kesehatan, utamanya pakai masker,” ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, kedua hal ini penting mengingat Indonesia sedang menghadapi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Delta.

“Akhir dari pandemi ini belum bisa diprediksi. Setelah varian pertama, kemudian datang varian Delta,” beber Jokowi.

“Tiga hari lalu, WHO menyampaikan, diperkirakan akan muncul lagi varian baru. Dan ini akan menyebabkan pandemi lebih panjang dari perkiraan kita,” imbuhnya.

Selain itu, Wiku mengatakan, pemerintah juga berusaha menyelesaikan masalah kelangkaan tabung oksigen lewat dua cara.

Baca Juga: Harusnya Dapat Rp300.000, Penerima BST Cuma Terima Rp 50.000, Diduga Dipotong Oknum Desa hingga RT

Pertama, pemerintah berusaha meningkatkan produksi tabung oksigen di dalam negeri.

“Kementerian perindustrian dan kementerian BUMN bekerja sama utamanya dalam meningkatkan kapasitas produksi tabung oksigen, pengaktifan kembali operasional serta kemitraan dengan perusahaan-perusahaan milik negara,” kata Wiku.

Lalu, pemerintah juga melakukan impor tabung dan konsentrator oksigen untuk memenuhi kebutuhan dalam jangka pendek.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU