> >

Tiga Latihan Pernapasan untuk Ringankan Sesak Pasien Covid-19

Update corona | 17 Juli 2021, 18:48 WIB
Teknik pernapasan diafragma yang dipandang bisa membantu kondisi pernapasan penderita Covid-19 (Sumber: NHS South Devon)

“Rongga dada ini kalau diumpamakan itu seperti sangkar untuk paru-paru, melatih pernapasan pengembangan dada ini melatih juga rongga dada menjadi lebih lebar sehingga paru-paru bisa ikut terbuka lebih lebar lagi dan semakin banyak oksigen yang masuk,” kata dokter Amien.

Untuk melakukan latihan pernapasan pengembangan dada, pasien isolasi mandiri bisa melakukannya sembari duduk. Rentangkan tangan ke sisi kanan dan kiri pada saat mengambil nafas menggunakan hidung.

Tarik tangan ke bagian dalam saat membuang napas secara perlahan dan dilakukan beberapa kali hingga rasa sesak di dada bisa teratasi.

Tidak hanya untuk ibu hamil, latihan ini juga cocok untuk orang yang baru selesai melakukan operasi caesar atau operasi di bagian perut.

Baca Juga: Kenali Penyebab & Cara Mengatasi Gangguan Pernapasan

Teknik pursed lips, dengan cara memonyongkan bibir, juga dianggap bisa membantu pernapasan mereka yang sedang terinfeksi Covid-19. (Sumber: NHS South Devon)

Latihan ketiga yang bisa Anda lakukan dan bisa dibilang paling mudah dibanding dua latihan sebelumnya adalah latihan pernapasan dengan teknik pursed lip breathing.

Jika pada dua latihan sebelumnya anda memperbesar kapasitas paru-paru saat mengambil napas, maka pada latihan ketiga ini Anda diajak untuk berlatih mengelola (memanajemen) pembuangan napas sehingga memperpanjang proses pengambil napas.

“Tarik napas dilakukan pasien seperti biasa menggunakan hidung, baru pada saat mengeluarkan napas bibirnya dikerucutkan lalu embuskan napas lewat mulut seperti sedang meniup, tapi dibuangnya perlahan-lahan."

"Ini adalah latihan agar pasien bisa mengeluarkan napas lebih panjang, selain itu proses menghirup udara pun menjadi lebih mudah. Lakukan berulang hingga rasa sesak hilang,” kata wanita yang juga aktif di organisasi Perhimpunan Besar Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia (PB PERDOSRI) itu.

Ketiga langkah teknik pernapasan itu bisa dilakukan secara kombinasi untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan diharapkan tidak dilakukan secara berlebihan agar tidak menimbulkan keluhan lain pada saat pasien menjalani isolasi mandiri.

Baca Juga: Brazil Bikin Alat Bantu Pernapasan Selamatkan Nyawa Pasien Corona

Ketiga teknik ini pun sebenarnya tidak hanya bisa dilakukan oleh pasien Covid-19, tapi juga bisa dilakukan oleh pasien dengan gangguan pernapasan seperti asma, sehingga bisa melatih kapasitas paru-parunya dengan baik.

Sebelumnya, teknik pernapasan “proning” akhir- akhir ini menjadi primadona karena dikenalkan kepada pasien Covid-19 untuk bisa memaksimalkan kerja paru-paru dengan metode yang didominasi gerakan tengkurap.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Antara


TERBARU