Menkes Lapor ke Jokowi: Kebutuhan Oksigen Naik Pesat Jadi 2.000 Ton per Hari
Kesehatan | 16 Juli 2021, 16:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku telah memberikan informasi terkini perihal kondisi pandemi Covid-19 kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Salah satunya mengenai kebutuhan oksigen di Indonesia.
Informasi tersebut disampaikan Budi saat menghadiri rapat terbatas (Ratas) yang dipimpin Jokowi pada hari ini, Jumat (16/7/2021).
Dalam ratas tersebut Budi menyampaikan bahwa kebutuhan oksigen medis di Indonesia mengalami kenaikan yang pesat.
"Kebutuhan oksigen meningkat pesat, dari sebelumnya 400 ton per hari, naik sekarang hampir menjadi 2.000 ton per hari," kata Budi dalam konferensi pers secara daring usai ratas, Jumat siang.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan oksigen tersebut, pemerintah kata Budi, telah melakukan strategi dengan cara menggunakan excess capacity atau kelebihan kapasitas dari pabrik-pabrik atau industri yang ada di dalam negeri.
Baca Juga: Di Tangerang Ada Donasi Oksigen Gratis untuk Warga yang Sedang Isoman, Cek Syaratnya!
"Strategi ini bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian, ada 240 ton hingga 250 ton excess capacity yang bisa kami gunakan dari industri-industri dalam negeri," jelas Budi.
Tak hanya itu, Pemerintah juga berupaya akan membeli sekitar 20 ribu hingga 30 ribu oksigen konsentrator.
"Ini adalah alat kecil yang membutuhkan listrik saja, Kita bisa pasang di rumah maupun di tempat tidur rumah sakit untuk suplai oksigen dengan kapasitas 10 liter atau 5 liter per menit," ungkap Budi.
Sehingga, lanjut dia, kapasitas tersebut dinilai cukup untuk tempat tidur isolasi bagi pasien Covid-19.
Menurut pemaparannya, 20 ribu hingga 30 ribu oksigen konsentrator ini dapat menyediakan sekitar 600 ton oksigen per hari ke rumah sakit.
Budi juga menekankan bahwa okigen konsentrator tersebut juga bisa dipinjamkan ke masyarakat yang membutuhkan.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Oksigen Medis, Jokowi Gandeng Swasta untuk Amankan Pasokan
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV