Fraksi PSI: Pemprov DKI Tidak Memiliki Sense of Crisis Menghadapi Pandemi Covid-19
Politik | 9 Juli 2021, 20:02 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia DPRD DKI Jakarta menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak memiliki sense of crisis dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Pasalnya, Pemprov DKI Jakarta tidak memfokuskan anggaran untuk penanganan Covid-19.
Demikian Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia DPRD DKI Jakarta William Aditya mengatakan, Jumat (9/7/2021).
“Pemprov DKI Jakarta juga baru melakukan pengadaan sebesar Rp220 miliar untuk mengadakan software Jakarta Smart City. Hal-hal seperti inilah yang menunjukkan bahwa tampaknya Pemprov DKI Jakarta tidak memiliki sense of crisis,” katanya.
“Artinya Covid-19 sekarang sudah merajalela statistiknya semakin tinggi, oleh karena itu harus ada sense of crisis fokuskan anggaran untuk penanganan Covid-19,” tambahnya.
Bagi William, Pemprov DKI seharusnya menunda anggaran untuk hal-hal yang tidak diperlukan untuk penanganan pandemi Covid-19. Antara lain, sambung William, soal kegiatan Formula E senilai hampir Rp1 triliun.
Baca Juga: Pastikan Persediaan Sejumlah Obat Covid-19, Kemenkes: Masyarakat Jangan Panik Beli Berlebihan
“Dari awal kami dari Fraksi PSI sudah menekankan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk fokus kepada penanganan Covid-19. Fokuskan anggaran untuk penanganan Covid-19,” tegasnya.
“Maka oleh karena itu tundalah program-program yang bisa ditunda misalnya Formula E, BPK mengatakan untuk Formula E saja sudah hampir Rp1 triliun. Bayangkan kalau uang tersebut kita bisa gunakan untuk penanganan Covid-19,” tambahnya.
Berdasarkan data pemerintah hingga pukul 12.00 WIB hari ini, terjadi penambahan kasus positif baru Covid-19 sebanyak 38.124 orang.
Baca Juga: Jokowi Ucap Terima Kasih kepada Dokter, Nakes, ASN, TNI-Polri yang Bekerja Keras Tangani Covid-19
Dengan demikian, jumlah pasien yang terjangkit Covid-18 kini berjumlah 2.445.912 orang terhitung sejak Maret 2020.
Di samping angka kasus positif baru, data pasien yang sembuh juga mengalami penambahan sebanyak 28.975 orang. Dengan angka tersebut, pasien Covid-19 yang sembuh mencapai 2.023.548 orang.
Sedangkan pasien Covid-19 yang tutup usia tercatat sebanyak 871 orang. Dengan demikian, pasien meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 64.631 orang.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV