Kekhawatiran Ibas Soal "Failed Nation", Bukunya Sudah Dibaca Firli dan Prabowo
Peristiwa | 8 Juli 2021, 06:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas mencuitkan kekhawatiran pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19, dengan menyinggung soal "failed nation" atau "negara gagal".
"Covid-19 makin mengganas. Keluarga, sahabat & di lingkungan kita banyak yg terpapar bahkan meninggal dunia. Sampai kapan bangsa kita terus begini?" tulis Ibas dalam foto yang diunggah Wasekjen DPP Partai Demokrat Imelda Sari melalui akun Twitter pribadi miliknya @isari68, Rabu (7/7/2021).
Ia juga mengingatkan agar pemerintah untuk fokus menangani pandemi ini agar Indonesia tak dicap sebagai bangsa yang gagal, karena tidak mampu menyelamatkan nyawa rakyatnya.
"Jangan sampai negara kita disebut “failed nation” akibat ketidakmampuan negara selamatkan rakyatnya,” sambungnya.
Istilah "failed nation" sering digaungkan oleh para politisi untuk menyoroti kondisi pemerintahan.
Baca Juga: Cuitan Ibas Soal Failed Nation Direspons Sejumlah Pihak
Di Indonesia, istilah itu makin ramai karena beberapa pejabat pernah membaca bukunya yang berjudul "Why Nations Fail". Buku yang diterbitkan pada 2012 ditulis oleh dua profesor ilmu ekonomi, Daron Acemoglu dan James A Robinson.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat debat calon presiden 2019 silam, pernah membawa buku ini di forum debat.
Buku tersebut dibawa Prabowo ke atas panggung debat dan ditaruh di meja sehingga menarik perhatian penonton.
Menurut Prabowo, buku itu sedang ia pelajari karena menceritakan tentang negara yang gagal akibat korupsi.
"Ini menarik sekali, jadi rupanya negara-negara gagal itu lembaga-lembaganya rusak, korupsinya terlalu banyak. Kita harus waspada. Bukan saya pesimis. Waspada," katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri juga pernah membaca buku ini. Dia mengaku sudah membaca buku ini sejak 2012 ketika jadi ajudan wakil presiden Budiono.
Firli menjelaskan, buku tersebut berisi pemberantasan korupsi yang menjadi perhatian khusus seluruh negara di dunia. Menurutnya, banyak negara yang gagal karena maraknya tindak pidana korupsi yang terjadi.
Baca Juga: Tepis Pernyataan Ibas Yudhoyono, PPP Optimistis Indonesia Tak akan Jadi Failed Nation
"Seluruh dunia memberikan perhatian terhadap korupsi karena kejahatan ini adalah kejahatan yang luar biasa makanya penanganan secara luar biasa. Banyak negara bisa gagal mewujudkan tujuan negara karena banyaknya korupsi," kata Firli.
Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan judul "Mengapa Negara Gagal : Awal Mula Kekuasaan, Kemakmuran, dan Kemiskinan", diterbitkan Elex Media Komputindo. Buku ini menyodorkan tesis, tentang negara disebut gagal atau mengalami keterpurukan ekonomi meskipun dilimpahi sumber daya alam yang melimpah.
Letak kegagalan karena pemerintah negara bersangkutan tidak membuka ruang ekonomi dan politik yang inklusif. Hal ini sekaligus menjadi jawaban atas pertanyaan mengenai asal mula kesenjangan kemakmuran antar bangsa yang selama ini diyakini disebabkan oleh kondisi geografi, kebudayaan dan kebodohan.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV