Jokowi Minta Kritik Disampaikan dengan Tata Krama dan Sopan Santun
Politik | 29 Juni 2021, 17:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar kritik terhadapnya atau pun pemerintah dilakukan dengan tata krama dan sopan santun.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam video singkat merespons kritikan mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (29/6/2021).
“Ingat kita ini memiliki budaya tata krama, memiliki budaya kesopansantunan ya,” tegas Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden menilai kritik yang dilakukan BEM Universitas Indonesia terhadapnya sebagai bentuk berlajar mengekspresikan pendapat.
Atas dasar itu, Jokowi tidak mempersoalkan pernyataan yang disampaikan oleh BEM UI.
“Saya kira biasa saja mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat,” kata pria yang pernah menjadi Walikota Solo tersebut.
Presiden pun menuturkan kritikan terhadap dirinya sebagai Kepala Negara bukan hanya terjadi kali ini. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengaku mengingat sejumlah kritik dan penilaian yang ditujukan terhadap sejak dulu hingga saat ini.
Baca Juga: Jokowi: Universitas Tidak Perlu Menghalangi Mahasiswa untuk Berekspresi
“Iya itu kan sudah sejak lama dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer, ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo, kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter,” ucap Presiden Jokowi.
“Kemudian ada juga yang ngomong saya ini bebek lumpuh dan baru-baru ini ada yang ngomong saya ini Bapak Bipang dan terakhir ada yang menyampaikan mengenai The King Of Lip service,” lanjutnya.
Bagi Jokowi, dalam negara demokrasi kritik yang diberikan mahasiswa terhadap pemerintah maupun kepala negara merupakan hal biasa.
Dalam konteks ini, lanjutnya, pihak universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk menyampaikan pendapatnya.
“Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi,” katanya.
“Jadi kritik itu ya boleh-boleh saja dan Universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi,” lanjut Jokowi.
Baca Juga: Amnesty International: Peretasan Akun Pengurus BEM UI Bentuk Pembungkaman, Melanggar Hak Berekspresi
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan Pimpinan Universitas Indonesia harus bertanggungjawab atas unggahan yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI terhadap Presiden Joko Widodo.
Hal tersebut disampaikan oleh Fadjroel Rachman menanggapi meme berjudul Jokowi The King of Lip Service yang diunggap di akun media sosial BEM Universitas Indonesia.
“Segala aktivitas kemahasiswaan di Universitas Indonesia, termasuk BEM UI menjadi tanggungjawab Pimpinan Universitas Indonesia,” tegas Fadjroel Rachman melalui pesan singkat kepada Kompas TV, Senin (28/6/2021).
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV