Sudah Sampai Edisi ke-28, "Keluarga Keren Cegah Stunting" jadi Tema Hari Keluarga Nasional 2021
Sosial | 29 Juni 2021, 05:45 WIBSOLO, KOMPAS.TV- Pada 29 Juni setiap tahunnya selalu diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas).
Pada tahun 2021 ini, Harganas sudah mencapai edisi ke-28 dengan mengambil tema "Keluarga Keren Cegah Stunting" dengan tagar #KeluargaIndonesiacegahstunting yang dapat disemarakkan di media sosial masyarakat Indonesia.
Melansir buku Panduan Hari Keluarga Nasional (2021), peringatan Harganas adalah momen untuk merefleksikan pentingnya institusi terkecil dalam suatu masyarakat, yaitu keluarga.
Suatu bangsa, suatu negara, atau masyarakat luas tidak akan memiliki populasi yang produktif jika para keluarganya tidak berkualitas.
Generasi penerus bangsa akan lahir dari keluarga-keluarga kecil di setiap daerah di Indonesia. Karena itulah, mereka harus tumbuh dalam keadaan sehat, cerdas, kreatif, dan produktif.
Selain aspek jasmani, anak-anak juga harus dibekali dengan pendidikan yang berkualitas sebagai modal pembangunan bangsa.
Baca Juga: Menuju Indonesia Emas 2045, BKKBN Fokus Turunkan Stunting di Angka 14 Persen
Namun, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 mengungkapkan bahwa Indonesia masih mengalami masalah kesehatan gizi pada anak-anaknya.
Hasil Riskesdas tersebut menunjukkan selama lima tahun terakhir, terdapat peningkatan jumlah stunting pada balita normal, yang sebelumnya dalam presentase 48,6 persen pada 2013 menjadi 57,8 persen pada 2018. Sementara itu, tingkat stunting pada balita nasional adalah 30,8 persen.
Sebagaimana diketahui, Stunting adalah istilah medis untuk menunjukkan kondisi anak kerdil dan pendek; ketika anak gagal tumbuh, dalam usia di bawah lima tahun (balita) karena kekurangan gizi kronis.
Stunting juga dapat disebabkan karena infeksi penyakit yang terjadi berulang kali pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dalam rentang usia 0-23 bulan.
Seorang anak tergolong stunting jika panjang atau tinggi badannya di bawah minus standar deviasi panjang atau tinggi anak-anak sebayanya.
Baca Juga: Viral Janda Muda di Cianjur Melahirkan Tanpa Hamil, Ini Kata Kepala BKKBN
Merespons masalah tersebut, tema Harganas 2021 kali ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan bayi dan menghindari stunting.
Dalam jangka panjang stunting dapat menurunkan produktivitas nasional dan melebarkan ketimpangan sosial dan ekonomi bagi masyarakat Indonesia.
Terkait tema Harganas 2021 adalah "Keluarga Keren Cegah Stunting". Tema ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk merawat gizi bayi dan mencegah stunting.
Kondisi stunting di Indonesia merupakan masalah krusial yang harus segera ditangani secara serius. Global Nutrition Report 2016 mencatat bahwa Indonesia menduduki peringkat 108 dari 132 negara dalam hal stunting.
Keadaan ini menjadikan Indonesia ssebagai kawasan dengan prevalensi stunting tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah Kamboja.
Anak yang mengalami stunting akan memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal. Selain itu, fisiknya juga rentan terhadap penyakit dan berisiko menurunkan tingkat produktivitasnya.
Baca Juga: Viral Situs Aisha Wedding Ajak Nikah Dini, BKKBN Ungkap Dampak Kesehatan & Risiko Kematian Ibu-Anak
Dalam jangka panjang, stunting dapat menyebabkan kesenjangan sosial-ekonomi, mengurangi 10 persen dari pendapatan total seumur hidup, serta mengakibatkan kemiskinan antar-generasi.
Maka dari itu, tema Harganas ke-28 2021 ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kondisi stunting di Indonesia.
Di masa pandemi Covid-19, keadaan kurang gizi ini kian rentan menimpa para balita karena penurunan pendapatan pada keluarganya.
Harganas bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran terkait gizi yang baik guna melawan stunting. Tagar untuk menyemarakkan Harganas 2021 ini adalah #KeluargaIndonesiacegahstunting.
Adapun logo Harganas adalah lingkaran emas dengan pita bertuliskan Harganas. Latar belakang logonya adalah bendera merah putih dengan ayah, ibu, dan dua anak.
Baca Juga: BKKBN Akan Percepat Penurunan Angka Stunting 2,7 Persen Per Tahun
Penulis : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV