> >

Pengamat Sebut Kritik BEM UI kepada Jokowi Wajar: Seharusnya Jadi Cambuk Pemerintah agar Berbenah

Politik | 28 Juni 2021, 01:05 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Sumber: Kompas.com)

Baca Juga: BEM UI Juluki Jokowi The King of Lip Service, Ini Tanggapan Istana

Ujang menjelaskan, kritik merupakan tradisi yang baik untuk kelangsungan demokrasi. Karena itu, mestinya dijaga dan dilestarikan di Indonesia. Bukan malah dibungkam.

"Jika kita sama-sama menghargai demokrasi, maka keran mengkritik itu mesti dibuka selebar-lebarnya."

Sebelumnya, akun @BEMUI_Official mengunggah foto Presiden Jokowi yang sudah diedit dengan menambahkan mahkota di kepalanya.

Akun BEM UI menyebut Jokowi kerap memberikan pernyataan yang tidak selaras dengan kondisi sebenarnya.

Contohnya, pernyataan Jokowi yang menyebut dirinya rindu didemo. Namun, mantan Wali Kota Solo itu justru tak muncul ketika ada aksi-aksi demonstrasi di Istana Negara.

Baca Juga: Rektorat Panggil 10 Mahasiswa Perwakilan BEM UI yang Kritik Pedas Jokowi

Juga komitmen Jokowi untuk memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dipertanyakan. Menurut mereka, ucapan Jokowi terkait KPK tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.

Faktanya, BEM UI mengungkap sejumlah upaya pelemahan KPK. Mulai dari revisi UU KPK, kontroversi Ketua KPK Firli Bahuri, hingga proses alih status ASN lewat tes wawasan kebangsaan (TWK) yang membuat puluhan pegawai KPK dinonaktifkan.

"Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya," tulis akun tersebut, dilihat pada Minggu (27/6/2021).

"Semua mengindikasikan bahwa perkataan yang dilontarkan tidak lebih dari sekadar bentuk 'lip service' semata."

BEM UI juga menyoroti pernyataan Jokowi pada Februari lalu yang mendorong revisi UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) jika dirasa tidak memberi keadilan.

Baca Juga: BEM UI Kritik Pedas Jokowi, Istana Beri Respons

"Namun bukannya memberikan jaminan berdemokrasi, rencana revisi tersebut kian merepresi kebebasan berekspresi dengan ditambahkannya sederet pasal karet," ujar BEM UI.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan Jokowi yang tidak direalisasikan itu, BEM UI meminta sang presiden berhenti membual. Mereka menegaskan rakyat sudah mual.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU