Peneliti: Wacana Kuliah Gratis Bisa Diwujudkan di Indonesia
Peristiwa | 28 Juni 2021, 05:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Biaya kuliah yang tinggi menjadi hambatan terbesar anak muda untuk masuk ke jenjang perguruan tinggi.
Namun, Peneliti Basic Income Lab RCCC Universitas Indonesia Sonny Mumbunan mengatakan, wacana kuliah gratis memungkinkan diterapkan di Indonesia. Sebab, sejumlah negara terbukti bisa menerapkan kebijakan tersebut.
"Pendidikan tinggi bagi negara-negara yang sudah menerapkan kuliah gratis itu syaratnya mau kuliah dan mampu secara akademik," katanya dalam diskusi virtual bertema "Kuliah Gratis, Apakah Mungkin?" yang digelar Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Minggu (27/6/2021).
Sonny mencontohkan Jerman dan negara-negara Eropa lainnya bisa menggratiskan biaya kuliah sepenuhnya atau pun sebagian. Dari contoh tersebut, bukan tidak mustahil program serupa juga bisa diterapkan dalam sistem pendidikan tinggi Indonesia.
Baca Juga: Beasiswa Aperti BUMN Tawarkan Kuliah Gratis di Universitas Pertamina, Simak Ketentuannya!
Bahkan, bila Indonesia mampu mewujudkan program kuliah tanpa biaya, akan berdampak pada dimensi budaya, sosial dan politik di masyarakat.
Misalnya, pendidikan jadi hal yang lumrah, kemudian gelar akademik juga dimaknai berbeda. Dan yang tak kalah penting, tidak ada selebrasi berlebihan ketika menyelesaikan kuliah.
Sementara implikasi politiknya adalah terjadi perdebatan kebijakan ide dan epistemik. Alasan lain yang memungkinkan program kuliah gratis diterapkan di Indonesia ialah besaran anggaran yang masih realistis.
Menurut penghitungannya, biaya per tahun seluruh mahasiswa strata satu hingga strata tiga dan vokasi berkisar Rp95 triliun. Nilai anggaran tersebut tidak seberapa jika dibandingkan biaya yang hilang akibat degradasi lingkungan yang mencapai Rp600 triliun per tahun.
Namun diakui Sonny, wacana kuliah gratis belum jadi atensi masyarakat luas di Indonesia. Hal itu karena masyarakat tidak biasa membayangkan ide-ide besar tentang kuliah gratis sehingga terkesan program tersebut mustahil dijalankan.
Baca Juga: Kesempatan Kuliah Gratis Program KIP Kuliah
"Indonesia belum punya imajinasi cukup untuk membayangkan sebuah pendidikan tinggi gratis dan bermutu," kata dia.
Sementara itu, Ketua DPP PSI Tsamara Amany mengungkapkan alasan PSI mewacanakan program kuliah gratis di Indonesia ialah menyangkut kesenjangan pendidikan di Tanah Air.
Persentase penduduk Indonesia berusia 14 tahun ke atas yang lulus kuliah hanya 8,5 persen sementara 65 persen lainnya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Harapannya, dengan program kuliah gratis akan lebih banyak lagi lulusan perguruan tinggi yang siap berkompetisi di dunia kerja. Hal tersebut bertujuan agar kesempatan memperbaiki kualitas hidup lebih terbuka luas. Jika tingkat pendidikan mayoritas masyarakat rendah rentan terjebak dalam perangkap kemiskinan dan gizi buruk.
"Kalau misalnya seseorang itu masuk dan lulus kuliah, dia punya kemampuan mobilitas sosial yang lebih baik," katanya.
Politikus PSI ini juga menyatakan akan menggaungkan wacana kebijakan kuliah tanpa dipungut biaya. Karena wacana itu akan menumbuhkan harapan bagi seluruh anak bangsa tanpa terkecuali untuk bisa mengenyam bangku perguruan tinggi.
“Tawaran kebijakan soal kuliah gratis harus lebih sering dibicarakan. Kuliah adalah salah satu cara mendorong mobilitas sosial dari segi koneksi & pendapatan lebih layak. Kuliah seharusnya bisa dicapai oleh seluruh anak muda Indonesia,” cetus Tsamara lewat cuitan di akun Twitter-nya @TsamaraDKI, Selasa (15/6/2021).
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV