> >

Lapan: Fenomena Titik Balik Matahari Terjadi Besok, Dapat Menyebabkan Waktu Siang Lebih Lama

Peristiwa | 20 Juni 2021, 23:45 WIB
Fenomena halo Matahari yang terjadi di Surabaya, Minggu (27/9/2020) siang (Sumber: Marissa Noviani via Marufin Sudibyo)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Fenomena Titik Balik Matahari atau bisa juga disebut Solstis terjadi besok, Senin (21/5/2021).

Hal itu berdasarkan pengumuman resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan) di unggahan Instagram.

"Puncak solstis Juni tahun ini terjadi pada tanggal 21 Juni pukul 10.31.57 WIB," tulis Lapan.

Apa itu Solstis Juni? yakni fenomena ketika matahari berada paling utara dari ekuator ketika tengah hari.

Sedangkan, ketika matahari berada paling selatan dari ekuator ketika tengah hari disebut Solstis Desember atau Titik Balik Matahari di bulan Desember.

Baca Juga: Viral Video Fenomena Pusaran Angin di Selat Bali, Ini Penjelasan BMKG dan BPBD

Dalam hal ini, Peneliti Pussainsa Lapan, Andi Pangareng menjelaskan fenomena ini bisa memengaruhi durasi siang.

"Durasi siang untuk belahan bumi utara ketika solstis Juni akan lebih lama dibandingkan dengan belahan selatan," ujar Andi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/6/2021).

Lebih lanjut, Andi menjelaskan, ketika Solstis Juni, belahan bumi utara akan lebih condong dan lebih 'dekat' ke arah matahari.

Sehingga radiasi matahari yang diterima lebih besar dan lebih lama dibandingkan dengan belahan bumi selatan untuk waktu yang sama.

Baca Juga: Tak Ada Hubungannya dengan Kiamat, Ini Penjelasan Lapan Terkait Heboh Matahari Terbit dari Utara

Berdasarkan data, Andi mengemukakan bahwa Subang dan Pulau Jawa akan mengalami siang lebih pendek karena berada di belahan bumi selatan.

Durasi siang hari di Kupang pada Solstis Juni yakni 11,5 jam, sedangkan Pulau Jawa berdurasi antara 11,75 jam.

Sementara itu, Sabang yang berada di belahan bumi utara mengalami durasi siang yang lebih panjang yakni 12,5 jam.

Penulis : Dian Nita Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU