Sindir Relawan Jok-Pro, Demokrat: Seakan-akan Tanpa Jokowi dan Prabowo Indonesia Tidak akan Maju
Politik | 20 Juni 2021, 01:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – DPP Partai Demokrat menilai wacana memasangkan Joko Widodo dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 merupakan sebuah penghinaan bagi rakyat Indonesia.
Terlebih duet tersebut bakal membuat Jokowi menjabat tiga periode yang bertentangan dengan UUD 1945.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan Indonesia bukan hanya Jokowi dan Prabowo semata-mata.
Baca Juga: Fadjroel Rachman Tegaskan Presiden Patuh Aturan Masa Jabatan Dua Periode
Menurutnya seakan-akan tanpa Jokowi dan Prabowo, Indonesia tidak akan bisa maju dan menjadi lebih baik.
Herzaky juga mengingatkan sejak 2014, kontestasi antar keduanya malah membelah masyarakat dan memunculkan polarisasi serta luka mendalam, yang belum pernah dialami di era-era sebelumnya.
“Kalau kemudian kita menyerahkan nasib Indonesia kembali kepada keduanya, seakan-akan Indonesia ini berhenti bergerak dan tidak ada kemajuan sejak 2014,” ujar Herzaky, dalam pesan tertulisnya, Sabtu (19/6/2021).
Herzaky menambahkan saat ini banyak calon pemimpin yang mumpuni. Semisal dari deretan kepala daerah yang berprestasi ada nama Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Dukung 3 Periode, Relawan JokPro Klaim Duet Jokowi-Prabowo di 2024 Bisa Hindari Perpecahan Bangsa
Kemudian dari dari deretan pemimpin partai politik, ada Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Puan Maharani, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Menurut Herzaky berbagai survei juga telah mengkonfirmasi keinginan rakyat Indonesia mendapatkan pemimpin baru di 2024 dan menolak keras wacana tiga periode.
“Janganlah buat Indonesia mundur puluhan tahun dengan memaksakan rencana presiden tiga periode,” ujar Herzaky.
Baca Juga: Sejumlah Pihak Merespon Negatif Deklarasi Seknas Jokowi-Prabowo 2024
Wacana tiga periode ini digaungkan oleh komunitas relawan bernama Jokowi-Prabowo (Jok-Pro) 2024.
Jak-Pro 2024 menginginkan Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpasangan dalam Pilpres 2024.
Sekretaris Jenderal Jok-Pro 2024 Timothy Ivan Triyono mengatakan, komunitas ini terbentuk untuk mencegah polarisasi ekstrem di Indonesia pasca-pilpres sebelumnya.
Menurut Ivan, untuk mencegah hal tersebut terjadi kembali di Pilpres selanjutnya, maka komunitas menginginkan Jokowi Prabowo maju berpasangan dalam Pilpres 2024.
Baca Juga: Alasan di Balik Kemunculan Komunitas Jokowi-Prabowo 2024 yang Mendukung Jokowi 3 Periode
"Dan memang sepertinya Jok-Pro itu sangat efisien untuk mencegah polarisasi ekstrem di Indonesia. Alasan utamanya adalah kami lelah dengan adanya cebong dan kampret. Kami lelah dengan adanya pembelahan di masyarakat," ujar Ivan, Jumat (18/6/2021). Dikutip dari Kompas.com.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV