Hari Ini dalam Sejarah, 18 Juni Ada Apa Saja?
Peristiwa | 18 Juni 2021, 05:30 WIBKekalahan itu membuat Napoleon turun takhta untuk kali kedua. Beberapa hari kemudian, Napoleon diasingkan ke Pulau Saint Helena di Samudera Atlantik.
6. Pasukan Inggris Bombardir Pantai Perancis
Pada tanggal yang sama, tapi di tahun 1941, pasukan Inggris membombardir pantai Prancis yang diduduki Jerman saat pagi buta.
Selain itu, pasukan Inggris juga membombardir sebagian kawasan di bagian barat Jerman, termasuk Dusseldorf dan Cologne.
Serangan besar-besaran terhadap Jerman itu bertujuan untuk mencegah invasi Jerman ke Inggris.
7. Kelahiran personel The Beatles Paul McCartney
Sir James Paul McCartney, MBE lahir di Liverpool, Inggris, 18 Juni 1942. Ia terkenal sebagai salah satu personel band The Beatles. Bersama John Lennon di dekade 1960an, ia membentuk partnership pencipta lagu paling sukses.
Ia masih aktif bermusik dan sebagai musikus hingga kini, pendapatannya adalah salah satu yang tertinggi di Inggris.
Setelah The Beatles bubar, McCartney bersama istrinya, Linda McCartney membentuk grup musik Wings yang cukup sukses di medio tahun 1970-an. Setelah Wings bubar, ia bersolo karier hingga sekarang.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini, 16 Juni Tepat 137 Tahun Lalu, Roller Coaster Pertama di Dunia Meluncur di Amerika
8. Revolusi Mesir Berakhir
Tanggal 18 Juni 1953, Revolusi Mesir yang dimulai sejak 23 Juli 1952 berakhir.
Dari revolusi tersebut, kekuasaan Dinasti Muhamad Ali di Mesir berakhir. Selain itu, Raja Farouk juga diasingkan ke Monako.
9. Astronot Wanita Pertama Amerika Serikat ke Luar Angkasa
Tanggal 18 Juni 1983, Astronaut Sally K Ride menjadi wanita Amerika Serikat pertama di luar angkasa setelah dia dan empat rekannya meluncur menggunakan Challenger.
Ia juga menjabat dalam komisi (1986, 2003) yang menyelidiki kecelakaan Space Shuttle Challenger dan Columbia. Pada 1989 ia menjadi guru besar fisika dan direktur Institut Luar Angkasa California di Universitas California, San Diego.
10. Pesawat Pengebom Amerika Serikat Serang Vietnam
Tahun 1965, di tanggal yang sama, Pesawat pengebom milik Amerika Serikat (AS), B-52, menyerang markas-markas gerilyawan Vietnam Utara di dekat Kota Saigon, Vietnam Selatan.
Selain menelan banyak korban jiwa, bom yang dijatuhkan dari ketinggian 30.000 kaki itu mengakibatkan kerusakan parah.
Baca Juga: EURO 2020, 7 Kemenangan Paling Mengejutkan Tim Kuda Hitam Sepanjang Sejarah Piala Eropa
Penulis : Gading Persada Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV