Muhadjir Menduga Lonjakan Covid-19 di Berberapa Daerah Akibat Mudik Lebaran dan Ziarah
Update corona | 17 Juni 2021, 10:23 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengakui telah terjadi lonjakan kasus di beberapa daerah akibat arus mudik lebaran dan ziarah keluarga.
Kata Muhadjir, sebagian lonjakan kasus Covid-19 akibat arus balik mudik. Menurutnya, banyak sekali pemudik yang bandel dan kembali ke daerah asal membawa Covid-19 kemudian menciptakan kluster keluarga.
"Ada juga kluster acara keluarga termasuk pesta pengantin dan kluster ziarah. Ini wilayah-wilayah yang sekarang menjadi pusat penyebaran Covid-19 akibat kluster ziarah," kata Muhadjir melalui keterangan tertulis, Kamis (17/6/2021).
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meledak, Pemkot Solo Tetap Bolehkan Warga Gelar Hajatan, Durasi Hanya 2 Jam
Mantan Menteri Kemendikbud itu menyoroti lonjakan Covid-19 di daerah, terutama empat provinsi di Pulau Jawa termasuk Jawa Barat.
Pemerintah Provinsi Jabar telah menetapkan status siaga 1 waspada Covid-19 untuk wilayah Bandung Raya.
Hal tersebut menyusul lonjakan kasus aktif Covid-19 terutama di dua kabupaten yaitu Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung.
Berdasarkan pemetaan data Covid-19 wilayah Bandung, total kasus terkonfirmasi per-15 Juni 2021 sebanyak 21.021 dengan kasus konfirmasi aktif 1.272, sembuh 19.382 dan meninggal 367. Sedangkan, suspect dipantau 2.248 dan kontak erat dipantau 972.
Data itu, kata Muhadjir, harus jadi perhatian semuanya untuk selalu menjaga protokol kesehatan, menjaga daya tahan tubuh, terutama yang bekerja di luar.
"Taruhan kita saat ini hanya tinggal disiplin atau tidak. Kalau tidak disiplin perkembangan Covid-19 akan tidak terkendali," terangnya.
Baca Juga: Bagaimana Antisipasi Untuk Kasus Covid-19 yang Melonjak Tinggi?
Apalagi, lanjut Muhadjir, Menteri Kesehatan telah mengumumkan adanya varian baru Covid-19 yang berasal dari India dan masuk ke Indonesia.
Oleh karena itu, ia menekankan kepada masyarakat Jabar, khususnya yang berada di wilayah Bandung Raya, untuk lebih memperketat pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) 3M.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menambahkan bahwa keteledoran dan ketidakpatuhan terhadap prokes akan dapat semakin mempersulit keadaan.
Kasus Covid-19 di Jabar terutama wilayah Bandung Raya akan semakin tidak terkendali.
"Ini sebetulnya hikmah, kalau taat terkendali, kalau tidak taat ini adalah contohnya (kasus Covid-19 melonjak). Jadi mau seganas apa jenis (virus)-nya, kuncinya disiplin," pungkasnya.
Untuk mengantisipasi masuknya wisatawan datang dari Jakarta ke Bandung Raya selama sepekan masa status siaga satu, Polda setempat sudah menyiapkan beberapa posko penyekatan di sejumlah titik lokasi tertentu.
"Titiknya di mana saja itu kewenangan ada di Pak Kapolda. Pemerintah sudah menginstruksikan untuk itu," tandas Emil.
Baca Juga: Muhadjir Effendy Bantah Pembatalan Pemberangkatan Haji Akibat Gagal Diplomasi hingga Masalah Dana
Penulis : Hedi Basri Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV