IDI Sebut Virus Corona Delta Lebih Cepat Menular Dibanding Varian Alpha
Update corona | 15 Juni 2021, 22:12 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban menyebut varian virus corona B.1.617 atau Delta asal India lebih cepat menular daripada varian virus corona B.1.1.7 atau Alpha.
"Jadi memang benar bahwa varian Delta (B.1.617) memang lebih cepat menyebar, lebih bikin sakit dibandingkan dengan varian Inggris," jelas Zubairi seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (15/6/2021).
Zubairi bilang perbandingan tersebut dapat dilihat dari perkembangan kasus Covid-19 di Inggris yang pada Desember lalu didominasi oleh varian virus corona Alpha.
Baca Juga: Waspada Varian Delta, Lonjakan Kasus Covid-19 Terasa di Beberapa Wilayah Indonesia!
Akan tetapi, hingga saat ini, sekitar 90 persen kasus Covid-19 di Inggris disebabkan oleh varian virus corona B.1.617 atau Delta.
Dari varian baru tersebut, kata Zubairi, kasus positif Covid-19 di Inggris terus meningkat. Meskipun sebagian masyarakat sudah mengikuti vaksinasi.
Sebab, lanjut dia, apapun jenis vaksin Covid-19 tidak dapat memproteksi individu sepenuhnya dari penularan virus corona.
"Vaksin apapun itu kekebalan terhadap virus India hanya 33 persenan, kalau sudah divaksiansi dua kali maka untuk vaksin AstraZeneca bisa memproteksi sekitar 60 persen, sedangkan dengan Pfizer 80 persen," ujarnya.
Oleh karena itu, Zubairi meminta untuk tetap hati-hati sekali lagi untuk kita yang sudah divaksinasi dua kali.
Lebih lanjut, Zubairi mengimbau agar pasien yang terpapar Covid-19 dengan gejala ringan tidak menunda-nunda untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Kata Zubairi, diagnosis lebih awal sangat menentukan kesembuhan dari Covid-19 lebih cepat.
"Menunda opname ini bahaya, diagnosis dini amat menentukan kesembuhan yang lebih cepat," pungkasnya.
Baca Juga: Peneliti UGM: Covid-19 Varian Delta Memperburuk Kekebalan Tubuh Pasien, Terutama Lansia
Penulis : Hedi Basri Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV