Menkes Perkirakan Kenaikan Kasus Covid-19 Terjadi Hingga Awal Juli 2021
Kesehatan | 8 Juni 2021, 10:43 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Keseatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan peningkatan kasus Covid-19 setelah libur Lebaran masih akan berlangsung hingga awal Juli 2021.
Hal ini, kata Budi berdasarkan data sebelumnya, yakni kenaikan kasus Covid-19 terjadi pada lima sampai tujuh pekan sesudah masa libur.
"Jadi perkiraan kita, masih akan ada kenaikan kasus sampai akhir bulan ini (Juni) atau awal bulan depan (Juli)," ujar Budi dalam keterangan pers usai rapat terbatasdi Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (7/6/2021).
Sebab itu, dalam mengantisipasi terjadi lonjakan kasus, Budi mengaku Pemerintah telah menyiapkan skenario terburuk bila semua pasien COVID-19 harus masuk rumah sakit.
Salah satunya, dengan mempersiapkan 72.000 tempat tidur untuk isolasi. Sampai saat ini, sudah 31.000 tempat tidur isolasi yang terisi.
"Saya sudah sampaikan minggu lalu bahwa kita sudah memersiapkan 72.000 tempat tidur isolasi. Pada 18 Mei lalu, baru terisi 22.000. Sekarang sudah ada kenaikan (keterisian) sampai ke 31.000. Tapi Alhamdulillah kita masih miliki cadangan tempat tidur isolasi yang cukup," jelas Budi.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Tinggi, 4 Kecamatan di Singkawang Zona Merah
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengungkapkan meski tren kenaikan kasus Covid-19 diperkirakan masih akan terjadi, namun perkembangan kasus konfirmasi harian dan kasus aktif COVID-19 secara nasional masih terkendali.
Menurut penjelasannya jika bandingkan dengan negara-negara lain, jumlah kasus mingguan per satu juta penduduk Indonesia juga relatif lebih baik dibanding sejumlah negara di dunia.
"Indonesia 147 orang per satu juta penduduk, Malaysia 1.607 per satu juta penduduk, India 662 per satu juta penduduk, demikian pula Prancis 731 per satu juta penduduk,” kata Airlangga dikutip dari laman Sekretariat Kabinet RI, Selasa (8/6/2021).
Lebih lanjut Airlangga menyebut, secara spasial jumlah kasus aktif saat ini mayoritas terdapat di Pulau Jawa yaitu sebesar 52,4 persen.
“Ada provinsi-provinsi yang berkontribusi 65 persen terhadap kasus aktif, yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Papua, dan Riau. Pulau Jawa berkontribusi 52,4 persen (terhadap kasus aktif nasional),” jelas dia.
Baca Juga: Covid-19 di Jawa Tengah Makin Meluas, Ganjar Akui Berawal dari Lonjakan Kasus di Kudus
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV